Berita Nasional Terpercaya

Wisuda ke-18, Ketua STIEBBANK: Gelar Sarjana Jangan Sekali-kali untuk Menyombongkan Diri

0

Bernas.id – Sebanyak 68 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis dan Perbankan (STIEBBANK) Yogyakarta diwisuda, Rabu (15/8/2018). Dari 68 orang tersebut,  14 orang berasal dari program studi akuntansi, dan 54 orang dari program studi manajemen. 

“Wisuda ini bukan menjadi akhir dari segalanya, tetapi justru menjadi awal untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya,” ujar AA Alit Merthayasa, Ketua STIEBBANK, dalam sambutannya di The Alana Hotel & Convention Yogyakarta.

Baca juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru

Dalam wisuda ke-18 tersebut, Dedy Iriandi dari program studi Akuntansi menjadi lulusan dengan IPK tertinggi, yaitu 3,84. Disusul Asep Permana dari program studi Manajemen  dengan IPK 3,73. Masing-masing menempuh masa studi yang berbeda. Asep Permana menempuh strata satu dengan masa studi 4 tahun 6 bulan, sedangkan Dedy Iriandi dengan masa studi 3 tahun 7 bulan.

Prestasi cemerlang ini tentu diraih dengan usaha yang terus menerus dan semangat yang tak kunjung padam. Ditambah dengan kegiatan akademik maupun non akademik yang dilakukan membuat keduanya harus pandai membagi waktu dengan baik.

Kampus yang dikenal dengan sebutan ‘Kampus Pencetak Pengusaha’ ini mengajarkan peserta didiknya untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan sejak masih kuliah. Berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan kewirausahaan diberikan kepada para lulusan yang diharapkan mampu membangkitkan jiwa pengusaha dari dalam diri peserta didik.

Baca juga: 10 Universitas Negeri dan Swasta di Bandung serta Jurusannya

“Di STIEBBANK saya mendapatkan banyak ilmu terkait kewirausahaan yang bermanfaat, terutama untuk mengembangkan bisnis online yang saya jalankan sekarang ini,” ujar Dedy Iriandi kepada bernas.id usai wisuda.

Menurutnya, STIEBBANK telah memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman di bidang kewirausahaan. Bisnis yang tengah dikelolanya telah mengalami perkembangan yang baik. Salah satunya dari sisi laporan keuangan. Menjadi seorang pengusaha juga perlu mengetahui bagaimana cara membuat laporan keuangan yang baik untuk keberlangsungan usahanya kedepan.

Walaupun dikenal dengan sebutan ‘Kampus Pencetak Pengusaha’ ada beberapa mahasiswa yang rupanya memilih untuk menjadi mitra usaha dan pendukung usaha. Disampaikan pula oleh Ketua STIEBBANK bahwa menjadi mitra usaha atau pendukung usaha bukanlah hal yang salah. Yang penting adalah bagaimana para wisudawan mampu berkontribusi untuk mengharumkan nama STIEBBANK dan memajukan Indonesia lewat profesinya.

Baca juga: 11 Jurusan Di Universitas Mahakarya Asia dan Peluang Karirnya

“Gelar sarjana yang diraih sekarang ini jangan sekali-kali dibuat untuk menyombongkan diri. Terapkan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang sudah didapatkan di STIEBBANK di dunia kerja,” lanjutnya.

Hadir pula sejumlah pejabat seperti Arip Permana (Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan), Yun Widiati (Sekretaris Pelaksana L2DIKTI Wilayah 5), Putu Putrayasa (Ketua Dewan Pembina Yayasan Cendekia Indonesia Sleman), Irfan Noor (Perwakilan Bursa Efek Indonesia Yogyakarta), dan Bondan (Perwakilan Phintraco Securities). (san)

Baca juga: Mau Kuliah Arsitektur? Inilah Mata Kuliah Jurusan Arsitektur di UNMAHA

Leave A Reply

Your email address will not be published.