Berita Nasional Terpercaya

Plastik Berperekat Solusi Aman Pengemasan Daging Kurban

0

Bernas.id – Dalam mengemas daging kurban, masyarakat hampir selalu menggunakan kantong plastik terbuka (kresek) yang sangat rentan oleh kontaminasi bakteri. Oleh karena itu, agar kualitas daging tetap bagus dan awet, dapat dipilih beberapa alternatif pengemasan, salah satunya ialah pengemasan daging dengan menggunakan plastik PA/PE berperekat (sealed plastic bag).

Hal tersebut diungkapkan oleh pakar food packaging Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Dr Ir Endy Triyannanto, SPt, MEng, IPM. ?Kantong plastik berperekat merupakan pilihan yang aman, praktis, terjangkau, dan terlihat lebih menarik. Dengan perekat, daging dapat terhindar dari kontak langsung dengan sinar matahari, debu, dan risiko tumpah pada waktu didistribusikan. Plastik PA/PE dan mesin sealer juga mudah didapatkan di pasaran,? ujar Endy ketika ditemui di Kampus Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Senin 20 Agustus 2018.

Endy menambahkan, kemasan daging akan lebih baik jika diberi label. ?Stiker label pada kemasan terlihat sederhana tetapi penting. Dalam label dapat dicantumkan nama masjid penyalur daging kurban, jenis daging, berat daging, dan saran penyimpanan. Informasi ini akan sangat membantu masyarakat, meningkatkan fungsi kemasan, serta membantu memberikan informasi produk dalam kemasan,? ujar dosen lulusan Gangneung-Wonju National University tersebut.

Dosen di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet UGM tersebut menekankan agar plastik hasil daur ulang dihindari. ?Ketika membeli kantong plastik, selama tidak tertera simbol daur ulang berbentuk segitiga dengan kode angka 1-7, sebaiknya dihindari karena sulit diketahui jenis dan asal produk. Kandungan berbahaya dalam plastik hasil daur ulang dapat berpindah ke dalam makanan yang terkena panas dengan lama waktu dan temperatur tertentu, terutama makanan yang mengandung lemak. Plastik daur ulang tidak selalu berwarna hitam, tergantung dari pewarna yang digunakan,? jelas Endy.

Ia menjelaskan, angka 1 (PET) berarti Polyethylene Terephthalate, angka 2 (HDPE) berarti High-density Polyethylene, angka 3 (PVC) berarti Polyvinyl Chloride, angka 4 (LDPE) berarti Low Density Polyethylene, angka 5 (PP) berarti Polypropylene, angka 6 (PS) berarti Polystyrene, dan angka 7 (Other) berarti plastik kombinasi atau dari bahan plastik lain.

?Untuk produk makanan atau minuman umumnya digunakan jenis PET atau PP,? ujar Endy.

Alternatif Lain

Selain plastik berperekat, Endy mengungkapkan bahwa terdapat dua alternatif lain pengemasan daging yang potensial untuk digunakan. ?Pertama, kita dapat menggunakan kemasan vakum. Dengan pengemasan seperti ini, kadar oksigen dapat dikurangi sehingga otomatis proses oksidasi berkurang. Proses ini efektif untuk mengurangi ketengikan daging,? kata Endy.

Kemasan vakum merupakan pilihan yang mudah dan terjangkau. Kantong plastik vakum berbahan baku PA/PE, 2 lapis dengan bahan Polyamide/ polyethylene dan mesin vakum sekarang juga mudah di dapatkan di pasaran dengan harga terjangkau. 

?Pilihan kedua di era industri yang sangat potensial untuk digunakan ialah retort pouch, yaitu pengemasan dengan proses sterilisasi menggunakan plastik multi layer,? ujar Endy.

Proses sterilisasi mikrobakteri hingga 121o C dapat mengawetkan daging olahan selama lebih dari 1 tahun pada suhu ruangan. Endy mengungkapkan, pengemasan ini belum banyak berkembang di Indonesia. Namun, ia yakin teknik pengemasan ini berprospek bagus di Indonesia yang rawan bencana alam. ?Teknik ini sangat sesuai digunakan untuk mengemas daging olahan yang akan disalurkan ke daerah bencana. Transportasi bahan bernutrien tinggi sulit, sehingga retort pouch dapat menjadi solusi yang tepat,? pungkas Endy. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.