Berita Nasional Terpercaya

Penjelasan Sri Mulyani untuk Menjaga Perekonomian Indonesia dan BPJS

0

Bernas.id- Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi situasi dunia, di mana Amerika Serikat melalui kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga dan melakukan normalisasi pengetatan likuiditas. Selain itu, juga ada kebijakan di sisi perdagangan Amerika Serikat melalui trade war, fiskal ekspansinya mereka, dan penurunan dari pajak.

“Itu semuanya mengakibatkan menguatnya perekonomian Amerika Serikat dan Dollar sehingga seluruh dunia akan menerima dampaknya dalam bentuk arus modal balik ke Amerika dan penguatan Dollar,” kata Sri Mulyani seusai mengisi kuliah umum di Gedung LC, Lantai 8, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Gadjah Mada, 25 September 2018.

Untuk itu, menurut Sri Mulyani, Pemerintah melakukan respon policy. “Policy dari sisi makro antara fiskal dan moneter dan dengan peraturan perbankan OJK. Pertama kita menjaga bahwa seluruh elemen dari perekonomian apakah itu lembaga keuangan, korporasi, Pemerintah, moneter, itu semuanya dalam situasi mampu mengabsorb perubahan ini. Jadi, kita melakukan Stress Test,” katanya.

Kemudian, sebut Sri, kita juga melakukan kebijakan dari sisi fiskal untuk mendorong agar kemungkinan terjadinya kerentanan yang berasal dari luar itu dikurangi dalam bentuk current account defisit. “Instrumen fiskal yang digunakan adalah menggunakan perpajakan seperti PPH pasal 22 untuk mengurangi atau meningkatkan tarif sehingga impor itu bisa dikurangi. Kita menggunakan pajak untuk mendorong investasi di bidang ekspor. Kita menggunakan pajak untuk bisa menarik agar devisa hasil ekspor bisa dibawa ke Indonesia dan tinggal di Indonesia dan konversi ke rupiah,” paparnya.

“Kita menggunakan investasi dengan APBN kita di dalam rangka untuk meningkatkan infrastruktur sehingga investasi yang dilakukan oleh swasta itu menjadi lebih mudah, biaya untuk cost of doing bussines menurun,” imbuhnya.

Sri Mulyani mengatakan bahwa kebijakan fiskal itu dilakukan secara aktif, baik itu dari sisi perpajakan atau penerimaan maupun belanja, bahkan juga dari sisi pembelanjaan dalam bentuk penanaman modal negara, memberikan apa yang disebut support dari sisi ekuitas bagi BUMN-BUMN yang melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.

Terkait kabar skema dana talangan BPJS dengan cukai rokok, Sri Mulyani menjawab, “Kita tidak menawarkan, tapi kita menyelesaikan persoalan BPJS bersama BPJS bersama Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah,” ujarnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.