Berita Nasional Terpercaya

Pusaka Sleman Tombak Kyai Turun Sih Dijamas

0

Bernas.id – KMT Probowibowo menceritakan Tumbak Kyai Turun Sih merupakan pusaka yang dimiliki Kabupaten Sleman. Tumbak ini, pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HB X kepada Kadipaten Sleman pada hari Sabtu Kliwon, tanggal 15 Mei tahun 1999 (29 Sapar 1932 Ehe) bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-83 tahun.

“Tumbak Kyai Turun Sih mempunyai dapur Cekel Baluluk, Pamor Beras Wutah, bagian bawah terdapat tatahan emas. Dahulu pusaka tersebut dipakai prajurit yang sudah miji dari Langenastran Bregada Mantrijero,” tutur KMT Probowibowo di Rumah Dinas Bupati Sleman, Senin 8 Oktober 2018. 

Pusaka ini mengisyaratkan laku hambek paramarta, yang dijiwai rasa kasih sayang sebagai sebuah keluarga besar yang harmonis, mulat sarira sesuai hari jadi Kabupaten Sleman yang mempunyai sengkalan, ?Anggara Catur Sarira Tunggal”  yang maksudnya tahun 1846 Jawa. “Candra Sengkala tersebut merupakan sikap kearifan tradisiona| dari empat penjuru yang manunggal pada jiwa kesatuan yang menjadi unsur kesepuhannya,” imbuh KMT Probowibowo.

Selain Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih, Sleman juga mempunyai pusaka ?Dwaja Mega Ngampak” pemberian dari Kraton Yogyakarta. “Sesuai letak dan kondisi wilayah Sleman, di mana terdapat Gunung Merapi yang menjadikan Sleman menjadi wilayah yang subur sesuai dengan pamor beras wutah yang terdapat pada Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih yang dipercaya sebagai pralambang rezeki sesuai dengan kondisi Sleman merupakan gudang berasnya DIY. Oleh karena itu posisi Kabupaten Sleman dalam sosio-ekonomi budaya merupakan penyangga utama perekonomian Yogyakarta,” beber KMT Probowibowo.

“Mengingat Pusaka pemberian dari Kraton Yogyakarta merupakan warisan Ie|uhur yang hadiluhung, perlu dijaga kelestariannya agar tidak rusak maka perlu diadakan perawatan melalui jamasan yang di laksanakan setiap tahun pada bulan Sura tahun Jawa,” imbuh KMT Probowibowo.

Menurut KMT Probowibowo, sesuai dengan paugeran Jamasan Karaton Yogyakarta maka jamasan pusaka pemberian pusaka dari Kraton baru bisa dijamas setelah jamasan di Kraton Yogyakarta. “Oleh karena Kraton Yogyakarta tahun ini melaksanakan jamasan pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2018, maka Jamasan di Sleman dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2018 bertempat di Rumah Dinas Bupati. Prosesi jamasan pusaka diawali dengan pengambilan pusaka Tombak Kyai Turun Sih yang disimpan di Gedung Pusaka beserta Song-song, dibawa menuju Pendopo Rumah Dinas Bupati, bersama pusaka Dwaja Mega Ngampak, Prosesi ini menggambarkan manunggalnya masyarakat dan pimpinan di Kabupaten Sleman,” urainya.

KMT Prabowo Wibowo menjelaskan sesudah disyarati sesuai adat yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya, dengan harapan agar pelaksanaan jamasan dapat berjalan dengan lancar, Pusaka Tombak akan dijamas terlebih dahulu dengan air kembang, jeruk nipis serta minyak cendana. Kemudian berikut, membersihkan Song-song (payung) kemudian dilanjutkan membersihkan Dwaja Mega Ngampak.

“Setelah semua dibersihkan Pusaka dan Song-song di kembalikan ke tempat semula dengan diiringi Pusaka Dwaja Mega Ngampak,” tutupnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.