Berita Nasional Terpercaya

Konferensi Internasional Seni Musik

0

Bernas.id – President of International Society for Music Education, Prof Lee Higgins, PhD dalam International Conference on Music Education Community (Intercome) menyatakan bahwa bidang community music sedang menjadi fenomena global. Pertumbuhannya menambah wawasan tentang konteks kultural yang telah diperluas dan ditantang untuk menerima gagasan dan prioritas pada bidang tersebut.

Dengan adanya peningkatan beasiswa dan program akademik dalam community music, menurut Prof Lee, jumlah peminat dalam bidang ini akan meningkat pesat di seluruh dunia. Dengan demikian agenda dan konteks dalam bidang ini perlu ditingkatkan. 

Lebih lanjut, Lee Higgins mengatakan bahwa ditetapkannya dalam pengertian yang luas tentang pendidikan musik, community music
menempatkan penekanan pada partisipasi musik inklusif. ?Praktik mereka sering merupakan ekspresi demokrasi budaya dan musisi yang bekerja di bidang ini fokus pada masalah praktis dalam membuat dan menciptakan musik bagi orang-orang dari segala usia dan kemampuan,? ungkap Lee, di Rektorat UNY Kamis 25 Oktober 2018.

Sebagai suatu sistem dukungan yang menghormati dan merayakan keanekaragaman komunitas, Prof Lee mengatakan bahwa musisi yang bekerja di bawah panji-panji demokrasi budaya mengklaim tidak ada superioritas atau status khusus.

Menurut Guru Besar York St John University Inggris tersebut komunitas musik harus terbuka tidak ada batasan. Dan sebagai pendidik dalam bidang musik perlu mendalami apa yang menantang dalam bidang pada bidang itu dalam penerapannya. Musik bisa diterapkan di penjara, pengungsi dan merakyat sehingga lewat terapi musik orang yang dipenjara bisa kembali menjadi baik. Bahkan implikasinya bisa untuk mendidik anak dengan mengendorkan pengkotakan musik untuk mempermudah komunikasi.

Konferensi dibuka oleh Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa yang mengatakan bahwa musik dan pendidikan seni musik semakin dirasa penting dalam sepuluh tahun terakhir ini.

Meskipun orang-orang pada tingkat tertentu berbicara lebih banyak tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kehidupan. ?Ada keraguan bahwa musik memainkan peran penting dalam menciptakan keseimbangan kehidupan di alam semesta, padahal musik menciptakan harmoni,? kata Sutrisna Wibawa.

“Diharapkan bahwa kegiatan ini dapat memajukan penelitian dan berbagi ide inovasi penelitian sekaligus praktik untuk mendukung pengembangan musik dan pendidikan seni musik,” ucap Rektor Sutrisna.

Ketua Panitia kegiatan, Dr Kun Setyaning Astuti mengatakan bahwa konferensi ini menghadirkan lebih dari 100 pemakalah dari dosen, peneliti, guru dan mahasiswa dari 10 negara diantaranya Australia, Inggris dan Belanda. ?Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong pandangan teoritis dan praktis, konsep, penelitian untuk mendukung pengembangan pendidikan musik dan bidang lainnya,” kata Kun Setyaning Astuti.

Intercome merupakan konferensi internasional pertama yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Konferensi internasional ini mengambil tema “Inovasi untuk Pendidikan Musik Abad 21,” memberikan peluang tepat waktu untuk mengambil stok perkembangan terbaru dalam pendidikan musik dan menyatukan para pendidik, peneliti, dan anggota komunitas yang lebih luas dalam menyambut forum di mana mereka dapat mengekspresikan pandangan teoritis dan praktis, konsep, hasil penelitian dan prinsip untuk membantu mendukung pengembangan lebih lanjut dari pendidikan musik. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.