Berita Nasional Terpercaya

Menlu Retno Ajak Pemuda Jaga Persatuan

0

Bernas.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno LP Marsudi mengajak anak muda untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan.

Menurutnya, Indonesia harus belajar dari pengalaman dari bangsa lain yang dilanda konflik dan perang akibat ketidakpercayaan antarwarga karena konflik dan perang yang tidak pernah berakhir.

?Sangat tidak nyaman hidup di masyarakat yang saling tidak percaya dan saling ketakutan, jangan sampai terjadi di Indonesia, banyak pengalaman di negara lain dimana akibat konflik internal, apalagi ada campur tangan dari pihak luar,? kata Menteri Retno kepada para peserta di Diplomacy Festival 2018 di Gedung Balai Senat UGM, Jumat 26 Oktober 2018.

Menjelang peringatan hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun, Retno berpesan agar pemuda harus selalu menjaga dan merawat persatuan dan jangan sampai menghancurkan semangat persatuan tersebut.

?Indonesia jaya dan bermartabat karena masa depan Indonesia dan dunia ada di tangan anak muda,? katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga menegaskan tentang banyaknya kegiatan politik luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah RI dalam beberapa tahun terakhir ini. Ia menuturkan bahwa dunia saat ini diliputi oleh serba ketidakpastian stabilitas perdamaian karena masih adanya ancaman aksi radikalisme dan terorisme. ?Radikalisme dan terorisme belum mereda, upaya untuk menciptakan perdamain dunia semakin sulit dicapai meski semua negara memiliki komitmen sama untuk mencapaui tujuan pembanguan berkelanjutan 2030,?katanya.

Untuk itu Menteri Retno menegaskan bahwa Pemerintah akan tetap berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam mendukung tercapainya perdamaian dunia sekaligus melindungi warga negara yang ada di luar negeri. ?Indonesia saat ini merupakan salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian dunia,? katanya.

Terkait perlindungan WNI dan TKI di luar negeri, Menteri Retno mengaku bahwa dirinya tak segan-segan bertemu dengan WNI yang menjadi buruh migran bahkan mengevakuasi WNI yang berada di negara yang dilanda konflik perang. ?Kita juga bertemu dengan pekerja migran di perkebunan kelapa sawit di malaysia untuk memastikan hak mereka sebagai pekerja terpenuhi dengan baik, ini juga merupakan diplomasi,? katanya.

Selanjutnya, ketika terjadi konflik di Yaman, Kementerian Luar Negeri berhasil mengevakuasi ribuan WNI. “Saya menurunkan tim diplomat berbahasa arab dan orang yang sudah dididik untuk diturunkan di wilayah konflik guna melakukan evakuasi, melindungi warga negara kita yang hidup dan bekerja di situ,? katanya.

Menlu juga sempat menyinggung soal kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Turki yang menjadi sorotan dunia  internasional. Pemerintah RI, kata Menteri Retno, memberi perhatian khusus dengan mengundang dubes Arab Saudi untuk menjelaskan soal kasus tersebut dan memastikan kasus tersebut dapat diselesaikan dengan baik.?Kita ingin investigasi dilakukan secara seksama dan secara transparan,? katanya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.