Berita Nasional Terpercaya

UKM Teater Seriboe Jendela Wadah Berekspresi

0

JOGJA, Bernas.id —Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Seriboe Djendela Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menjadi wadah bagi mahasiswa-mahasiswi untuk berekspresi melalui pentas teater. UKM ini awalnya merupakan unit kegiatan mahasiswa berbasis ketoprak bernama Ketoprak Sadhar Budaya. Unit kegiatan ini secara resmi berganti menjadi UKM Teater Seriboe Djendela (TSD) pada 14 Mei 1999.

“Nama Seriboe Djendela digunakan untuk menunjukkan ciri khas bangunan kampus Sanata Dharma yang memiliki banyak jendela. Penggunaan nama tersebut juga mengandung harapan agar TSD mampu memberikan cahaya dan angin pengetahuan serta hiburan bagi para penonton pentas,” kata Arlingga Hari Nugroho selaku Manajer Kegiatan UKM Teater Seriboe Djendela di Kampus USD, Senin (29/10/2018).

Menurut Airlangga, dalam kegiatan operasional, selain posisi ketua, wakil, sekretaris dan bendahara, para anggota TSD dibagi ke dalam beberapa divisi seperti manajer kegiatan, kepustakaan, gudang dan rumah tangga. Divisi-divisi tersebut memiliki tanggungjawab masing-masing, seperti manajer kegiatan yang bertanggungjawab untuk mengatur kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para anggota UKM selama satu tahun ke depan, manajer rumah tangga yang bertanggungjawab untuk mengurus ruangan UKM dan sebagainya.

Saat proses rekrutmen anggota, TSD tidak pernah menyeleksi para pendaftar, hanya melakukan wawancara untuk menentukan minat para pendaftar. ?Tidak ada seleksi, hanya wawancara untuk menentukan minat. Kalau tidak wawancara juga bisa jadi anggota, misalnya terlambat mendaftar tapi sering ikut latihan rutin,? ungkap Airlangga.

TSD mengadakan latihan rutin setiap minggu pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Latihan bervariasi setiap pertemuan yang melingkupi latihan keaktoran, naskah, diskusi dan pemutaran rekaman pementasan teater. Selain itu, TSD mengadakan pelatihan setiap awal semester ganjil bagi para anggota baru.

?Setiap tahun, terutama awal semester ganjil, selalu ada workshop untuk peserta baru. Masyarakat umum juga bisa ikut tapi memang tidak terlalu dipromosikan. Untuk tahun ini diadakan mulai bulan September dan baru selesai bulan Oktober ini. Biasanya dilaksanakan dua bulan, tapi karena kebetulan bulan depan ada pentas Keluarga Moechtar, sehingga ilmu yang didapat saat latihan langsung digunakan dalam persiapan pentas. Ya semacam magang gitulah,? kata Airlangga.

Setiap tahun, TSD mengadakan minimal tiga pentas yang dibagi menjadi pentas kecil, pentas medium dan pentas besar. Pentas kecil merupakan pentas yang pelaksanaannya melibatkan para anggota baru, sedangkan pentas medium dan besar bisa melibatkan siapa saja melalui proses seleksi.

Menurut Arlingga, pembagian jenis pentas tersebut juga menunjukkan besarnya skala pentas dan waktu persiapan. ?Persiapan pentas medium memakan waktu 3-4 bulan, kalau pentas besar bisa satu semester atau lebih,? kata Airlangga.

TSD juga beberapa kali mengadakan pentas gabungan yang berkolaborasi dengan komunitas mahasiswa dari perguruan tinggi lain dan masyarakat umum. ?Seperti Tablo kemarin, produksi TSD, yang terlibat TSD, Teater Ingsun PBSI, anak UIN, anak Atmajaya, umum juga ada,? ungkapnya.

Michael Yuan Nora selaku Manajer Gudang UKM Teater Seriboe Djendela mengungkapkan hal senada. ?Pementasan 1551 tahun 2017 berkolaborasi dengan bela diri Katolik Tunggal Hati Seminari (THS), karawitan, orkes UNY,? kata Yuan Nora.

Ketika ditanya mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan TSD dalam waktu dekat ini, Arlingga mengaku ada pentas medium yang akan dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 30 November dan 1 Desember 2018. Pementasan berjudul Keluarga Moechtar ini akan digelar di IFI-LIP Yogyakarta dan disutradarai oleh Capriano David, mahasiswa Prodi Psikologi USD angkatan 2013. (Ruth Damaris Susanto, Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra USD, magang di bernas.id dan Media Komunitas Nagari)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.