Berita Nasional Terpercaya

Festival Desa Wisata 2018 Kabupaten Sleman Kembali Digelar

0

Bernas.id- Kabupaten Sleman melalui Dinas Pariwisata kembali mengadakan Festival Desa Wisata. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober sampai 10 November 2018 dengan juri dari UGM.

Dari total 31 desa wisata yang mendaftar, terpilih 24 desa wisata sebagai nominator untuk tampil dalam Grand Final Festival Desa Wisata di Desa Wisata Kelor, pada tanggal 18 November 2018.

Kategorinya, 8 Desa Wisata Kategori Tumbuh, 7 Desa Wisata Kategori Berkembang, dan 9 Desa Wisata Kategori Mandiri. Nanti masing-masing dari desa wisata akan menampilkan atraksi kesenian dan kuliner khasnya.

Sujarwati dari Desa Wisata Tanjung, Forum Komunikasi (Forkom) Desa Wisata mengatakan bahwa melalui festival ini akan menjadi untuk semangat saling belajar, saling melihat kekurangan, menunjukan kreatifitas sekalian belajar, serta saling bertukar informasi.

“Kegiatannya menjadikan teman-teman memiliki daya saing secara sehat. Ada beberapa desa wisata yang melejit pasca festival,” katanya ketika konferensi pers di ruang rapat Sapta Pesona, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, 16 November 2018.

Sujarwati menceritakan sebelum menjadi desa wisata, dulu di Tanjung pengangguran itu banyak, sekarang tinggal sedikit.

Sedangkan, Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengatakan Festival Desa Wisata 2018 menjadi yang ketiga kalinya.

“Ini ketiga kalinya diadakan. Festival Desa Wisata 2018 sudah dilakukan penilaiannya pada 10 Oktober 2018. Kita datangi langsung ke desa wisata. Desa mandiri tidak kita sertakan. Ada 24 desa wisata yang berkembang tumbuh,” jelasnya.

Sudarningsih mengatakan ada beberapa desa wisata yang naik kelas, tetapi ada juga yang turun kelas dari hasil penilaian ini. “Kita harapkan desa wisata sadar melakukan tugasnya sebagai desa Sadar Wisata dan Sapta Pesona,” katanya.

“Temanya masih kuliner dan handicraft. Itu yang akan ditampilkan pada 18 November nanti, dimulai jam 8 pagi dengan aksi kesenian dari 24 desa wisata. Kuliner cinderamata juga akan dipajang,” imbuhnya.

Sudarningsih juga menyampaikan ada 16 desa yang disiapkan sebagai desa wisata tumbuh dilihat dari potensi dan aksi kesenian. “Penting pemberdayaan masyarakat. Paling lambat pertengahan Desember. Nanti kalau pendataan selesai, kita berikan SK Kepala Dinas sebagai penetapan desa wisata. Sebisa mungkin sudah ada Pokdarwis,” tutupnya.

Diketahui, sadar wisata adalah kondisi yang menggambarkan masyarakat yang mengerti arti pentingnya pembangunan pariwisata dengan memberikan dukungan dan partisipasi untuk suksesnya pembangunan pariwisata, sedangkan Sapta Pesona merupakan lingkungan yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, dan masyarakat yang ramah sehingga memberikan kenangan bagi wisatawan yang datang. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.