Wisuda UAJY: Mempertahankan Keutuhan NKRI Tugas Kita
Bernas.id – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) kembali menggelar Wisuda Periode I Tahun Akademik 2018/2019 pada Sabtu, 24 November 2018 di Auditorium Kampus 2 Gedung Thomas Aquinas, Babarsari. UAJY mewisuda 542 sarjana dengan rincian 519 sarjana strata satu dan 23 sarjana strata dua (magister). Jumlah wisudawan dengan predikat cumlaude sebanyak 94 orang. Sampai dengan wisuda kali ini UAJY telah meluluskan sebanyak 43.505 sarjana dengan rincian 41.307 sarjana strata satu dan 2.198 sarjana strata dua.
Dalam wisuda tersebut, Laurentius Dimas Gani Samboja dari Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi terpilih menjadi wisudawan terbaik dan memberikan sambutan mewakili para wisudawan. Dimas lulus Sarjana Sains dengan predikat cumlaude. Pria kelahiran Magelang, 23 Juli 1996 ini meraih IPK 3,99.
Baca juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru
Selama menempuh kuliah di UAJY, Freddy termasuk mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti kompetisi dan mendapatkan penghargaan, di antaranya meraih Top 15 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Jateng-DIY “Quick and Smart” yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang. Selain itu ia juga meraih Juara 1 khusus PTS dalam Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA) Bidang Biologi Tingkat Kopertis Wilayah V. Di bidang akademik lainnya, Dimas merupakan salah satu penerima Beasiswa Bebas Kuliah Program Seleksi Siswa Berprestasi (PSSB) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (2014-2018) dan penerima Beasiswa Pendanaan Tugas Akhir Indofood Riset Nugraha (2017/2018).
“Saudara tidak perlu ragu, karena saya yakin dan percaya bahwa selama di bangku perkuliahan kita telah banyak berproses. Nilai-nilai unggul, inklusif, humanis, dan berintegritas telah tertanam pada diri kita masing-masing. Nilai tersebut yang akan menjadi ‘sangu’ kita dalam menghadapi dunia yang baru, perjuangan yang baru,” ungkap Dimas dalam sambutannya.
Baca juga: 10 Universitas Negeri dan Swasta di Bandung serta Jurusannya
“Dalam menghadapi tantangan ke depan jangan pernah berhenti berjuang untuk menggapai impian kita. Meminjam kalimat mutiara dari Bapak B.J. Habibie:
“Dimanapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan”
-dan satu lagi- “Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah,” tambah Dimas dalam sambutannya.
Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH., LL.M, dalam sambutannya mencermati pemanfaatan media sosial di Indonesia saat ini begitu dahsyat. Harus diakui bahwa perkembangan teknologi informasi di dunia nyata tidak pararel dengan kehidupan di dunia maya. Penyebaran ujaran kebencian, bentuk-bentuk intoleransi dan anti Pancasila, serta informasi palsu (hoax) sedang marak menghiasi jagad media sosial Indonesia.
“Kegaduhan di media sosial dapat berdampak dalam kehidupan riil karena media sosial juga membentuk konstruksi pemaknaan tentang asumsi sosial kita, artinya perbincangan yang terdapat di media sosial berpotensi mengkonstruksi pemahaman publik mengenai suatu hal dalam kehidupan masyarakat,” papar Nurhartanto.
Baca juga: 11 Jurusan Di Universitas Mahakarya Asia dan Peluang Karirnya
Kegaduhan yang terjadi di media sosial semacam itu kerap kali menggunakan sentimen identitas yang bermuara pada hujatan dan kebencian dan karenanya dapat melunturkan semangat kemajemukan yang menjadi landasan masyarakat dalam berbangsa. Berita di medsos lebih berpengaruh ketimbang data dan fakta tentang kenyataan. Ini semua lalu menjadi pembenaran dan kedangkalan pikir.
“Untuk mempertahankan keutuhan Indonesia menjadi tugas kita semua. Ketika Presiden Joko Widodo sudah menyatakan posisinya menjadi bagian dari “Avengers” sebagai lawan “Thanos”, kita pun diharapkan secara sadar bahu membahu menghalau Thanos, sang musuh abadi, demi tegaknya NKRI,” kata Nurhartanto.
Di akhir sambutannya, Rektor UAJY berpesan bahwa kesuksesan dalam dunia kerja tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik semata. Masih diperlukan level pendidikan kehidupan yang lebih tinggi dan lebih sulit dibandingkan dengan ketika kuliah di UAJY. Inilah yang dinamakan pendidikan sepanjang hayat di kampus kehidupan nyata-Real Life University, yang penuh dengan dinamika. Namun demikian, janganlah takut dan tetaplah menjaga semangat untuk selalu berjuang bagi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
“Selamat memasuki dunia kerja, membangun karir dan kehidupan yang bermartabat dan dapat membawa berkat, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan tidak hanya bagi diri pribadi namun juga orang lain. Jangan lupa untuk tetap menjalin hubungan yang akrab dengan almamater dan kampus UAJY tercinta,” tutup Nurhartanto. (cdr)
Baca juga: Mau Kuliah Arsitektur? Inilah Mata Kuliah Jurusan Arsitektur di UNMAHA