Berita Nasional Terpercaya

Kurikulum Drone Penting untuk Perencana Muda

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Departemen Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada menawarkan seminar intensif tentang penggunaan drone dalam penelitian perencanaan kota dan wilayah. Saat ini pemakaian drone bagi masyarakat, misal di taman umum atau laut untuk rekreasi bukan menjadi hal yang baru lagi.

Drone sering dikenal sebagai kendaraan udara tak berawak (UAVs), dan penggunaannya menjadi lebih akrab dalam kehidupan kita. Namun, walaupun ada peningkatan penerapan drone dalam penelitian perencanaan kota dan wilayah, cara mengajar penerapan drone ini masih pada tahap awal, bahkan di negara maju pun.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Peneliti tamu dari Korea Selatan, Jaehyeon Park, ST, MS, mengatakan penggunaan drone akan banyak menunjukkan potensi untuk meningkatkan penelitian perencanaan kota dan wilayah yang meliputi topik-topik, termasuk transportasi, lingkungan, ruang hijau kota, perumahan dan permukiman, pusaka budaya, pariwisata, bencana 
alam, dan pertanian.

“Yang penting dalam pengajaran 
drone dalam perencanaan kota dan wilayah mungkin adalah untuk membantu pemikiran geospasial mahasiswa secara kritis,” ujar 
Jaehyeon dalam seminar drone di UGM, 7 Januari 2019.

Seminar drone yang dilaksanakan atas kerjasama antara Yayasan Penelitian Nasional Korea dan UGM ini, menurut Jaehyeon Park akan memberi kesempatan untuk para mahasiswa supaya mereka mampu menggunakan teknologi canggih zaman sekarang untuk masyarakat yang lebih baik.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Lebih lanjut, ia menambahkan saat inj  belum banyak kurikulum resmi mengenai drone di jurusan-jurusan perencanaan kota dan wilayah di universitas-universitas di Indonesia. Walaupun ada banyak pendekatan interdisipliner antar-ilmu termasuk geografi, teknik geodesi, teknik sipil dan sebagainya, hampir semua program itu difokuskan pada pengoperasian dan pemrograman drone. 

Seminar non-kredit ini juga menerima bantuan dana dari Yayasan Penelitian Nasional Korea Selatan yang berafiliasi dengan Jaehyeon tersebut untuk membeli drone dan merancang kurikulum baru di departemen. Seminar ini juga mendapatkan dukungan dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada.

Sedangkan, Dosen Metode Teknik dan Studio Analisis dan Rencana Kawasan UGM, Irsyad Adhi Waskita H, ST, MSc mengatakan bahwa Departemen UGM Teknik Arsitektur dan Perencanaan belum memiliki kurikulum terkait pemanfaatan teknologi drone dalam penelitian maupun perencanaan.

Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Dalam konteks perkembangan teknologi dan pemanfaatan drone yang sudah semakin luas dan semakin murah ditambah dengan isu-isu perencanaan yang semakin kompleks di dalamnya, menurut Irsyad dirasa perlu untuk mengembangkan kurikulum drone apalagi dikaitkan dengan isu pemanfaatan ruang kawasan dan kota, serta isu kebencanaan (mitigasi bencana/recovery pasca bencana).

“Pembelajaran drone dalam penelitian arsitektur dan perencanaan yang kami gagas di Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT-UGM akan kami rencanakan  sebagaimata kuliah pilihan dengan tujuan untuk memberikan inovasi baru dalam strategi pengumpulan data,” imbuh Irsyad.

Sementara itu, Prof Ir Bakti Setiawan, MA, PhD, Guru Besar dan Ketua Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM mengatakan kurikulum drone menjadi sesuatu yang sangat penting untuk perencana-perencana muda untuk meningkatkan ketrampilannya.

“Alhamdulilah, program ini sangat penting untuk meningkatkan ketrampilanya, khususnya untuk menggunakan piranti modern agar kualitas perencanaanya semakin baik,” tuturnya.

Baca juga: Daftar Universitas Kuliah Jurusan Bisnis Manajemen di Indonesia

Melampaui persepsi biasa bahwa drone hanya sebagai alat rekreasi, seminar drone akan berfokus kepada pengajaran mahasiswa tentang cara untuk meningkatkan metode dan analisis penelitian perencanaan kota dan wilayah. Di samping fotografi dan videografi, cara mengintegrasikan drone dengan metode penelitian tradisional akan dipelajari dan didiskusikan dalam seminar tersebut. Topik pada setiap pertemuan seminar akan berbeda. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.