Keponakan Tuturkan Almarhum Sempat Sakit di Belanda
SLEMAN, BERNAS.ID- Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berduka, Ekonom Dr A Tony Prasetiantono meninggal dunia di Jakarta Rabu, pukul 23.30 WIB. Jenazah telah dibawa ke Yogyakarta pada hari Kamis sore (17/1) sekitar pukul 14.15 WIB ke rumah duka di perumahan Merapi View dengan pengawalan dari kepolisian.
Ferry Kurniawan (40), keponakan menceritakan almarhum sempat sakit ketika di Belanda saat menjenguk Meidina, anak perempuannya yang sedang kuliah bersama istrinya Eva Supita. “Pas di Belanda sempat sakit yang tidak terlalu parah sampai sempat tidak jalan-jalan,” terangnya ketika ditemui wartawan, Kamis 17 Januari 2019.
“Sempat sakit di Belanda. Kalau yang benar-benar sakit di rumah sakit akhir tahun 2017. Dulu pernah operasi jantung tapi setelah itu tidak ada keluhan,” imbuhnya.
Ia pun menceritakan kalau dari deskripsi orang hotel yang terakhir membuka kamarnya di Rich Carlton di Mega Kuningan, almarhum dikabarkan sempat menelpon resepsionis. “Setelah itu, mereka naik, tapi tidak bisa membuka kamar. Setelah kamar dibuka dengan kunci lain, almarhum ditemukan dalam keadaan terduduk, diam saja di kursi,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi terkait serangan jantung, Ferry mengiyakan. “Iya mungkin ya, kalau mendadak gitu biasanya jantung ya,” ujarnya.
Sedangkan, Heribertus Gorgom (40), alumni 96 De Britto mengungkapkan bahwa sosok almarhum A Tony Prasetiantono yang juga Presiden Alumni De Britto, pribadi yang suka membantu sesama. “Sosok Mas Toni, dia kelihatan orang yang mempunyai jiwa mans for other kelihatan banget, dia ingin menjadi manusia untuk sesama, sering berbagi. Terlihat sekali di mata semua alumni,” katanya di rumah duka, Kamis 17 Januari 2019.
“Semboyan mans for other itu yang terus melekat di semua alumni. Beberapa kegiatan yang beliau selenggarakan untuk alumni. Bantu-bantu semua, support sampai bisa menggratiskan semua,” imbuhnya.
Gorgom mengatakan terakhir ketemu almarhum Mas Toni ketika seminar di Hotel Tentrem. “Beliau sosok yang selalu ceria. Jadi, kalau lihat wajah Mas Toni itu tidak pernah dalam keadaan cemberut,” ujarnya.
Alumni De Britto ini tahun 96 mengatakan kehadiran alumni-alumni De Britto, selain membackup pengiriman jenasah, juga membantu secara teknis di bagian luar, seperti memasang tenda, menyiapkan kursi, dan memasang soundsystem.
Tampak di rumah duka, karangan bunga datang dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Saat ini, istri dan anaknya masih di Belanda yang akan sampai di Jakarta besok Jumat pagi (17/1) pukul 06.00 WIB dan akan mengambil penerbangan pukul 08.00 WIB menuju Yogyakarta.
Informasi terakhir dari Humas UGM, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Sawitsari UGM pada Jumat 18 Januari 2019 pk.13.00 WIB. Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Kompleks Pesona Merapi J7-8, Ngaglik Sleman, Yogyakarta. (jat)