Berita Nasional Terpercaya

MTsN 5 Bantul Ingin jadi Sekolah Adiwiyata

0

BANTUL, BERNAS — Dalam rangka mewujudkan mimpi besar menjadi Sekolah Adiwiyata, MTsN 5 Bantul (Matsamaba) membentuk tim dengan nama Tim ?Hijau Berseri? dilengkapi dengan 9 pokja yakni Darling dan Kebersihan, Green House, Sampah dan Kompos, Jamur dan Pemanfaatan Lahan, Apotik Hidup dan Warung Hidup, Biopori, Hidroponik, Tabulampot dan Pemanfaatan Air.

Pengurus inti bersama perwakilan pokja dan kadernya mengunjungi SMKN 1 Sewon, Jumat (18/1/2019), untuk berguru tentang bagaimana mengelola lingkungan sehingga bisa berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyati bahkan dinobatkan sebagai Juara Lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional 2018.

Ketua Tim Hijau Berseri Drs Sutanto didampingi Sekretaris Joko Purwanto SPd menjelaskan bahwa kedatangan mereka di SMKN 1 Sewon bersama 22 siswa yang menjadi kader dan 12 guru dari 9 Pokja dterima Kepala SMKN 1 Sewon Dra Hj Sudaryati dan Ketua Adiwiyata Jatmiko SPd.

Sudaryati mengatakan, dengan Adiwiyata, sekolah akan mudah mengajak membiasakan hal yang baik dan meningkatkan berbagai hal. Sekolah dapat memanfaatkan lahan kosong, sampah terpilah, sampah dapat terolah, dapat menanam macam-macam pohon. Dan anak yang di sekolah peduli lingkungan akan bisa merawat pohon termasuk yang ada dir umah masing-masing. Bila lahan sekolah terbatas bisa bertanam dengan model hidroponik dengan memanfaatkan semua limbah untuk menanam, kaleng bekas,  botol air mineral dan sterofom. Sekolah Adiwiyata atau peduli lingkungan beda dengan sekolah sehat, dalam Adiwiyata yang penting memenuhi kriteria nilai.

?Setelah mendapat predikat Adiwiyata, yang susah nantinya adalah memeliharanya. Dampak yang dirasakan sangat besar yaitu terjadinya penguatan karakter kepada siswa. Dulu tempat sampah tak dipakai, membuang sampah sembarangan. Padahal sampah bisa dimanfaatkan/didaur ulang. Mari kita bekali siswa tak hanya lifeskill tapi juga softskill. Kalau sudah menjadi budaya, tiap hari biasa tak usah disuruh sudah kerja bakti dan membersihkan lingkungan secara mandiri. Dan anak akan nyaman di sekolah dan merasa senang,? imbuhnya.

Setelah diadakan acara seremomial penerimaan di aula setempat, dilalnjutkan mengikuti pelatihan bertanam secara Hidroponik yang dipandu Susan Hidroponik dari Sleman dengan menggunakan Wick. Menurut Susan, cara ini disukai karena pembuatannya yang mudah serta bahan-bahan yang mudah didapatkan serta murah, bahkan bisa menggunakan barang bekas. Yang perlu disiapkan adaalah botol air mineral 1, alat pemotong, sumbu kompor atau kain flannel, alat untuk melubangi bisa berupa solder atau paku, air nutrisi

?Cara membuatnya tak sulit, potong botol bekas menjadi 2 bagian, lubangi tutup botol, gabungkan ke dua bagian botol dengan membalik bagian moncong botol menghadap ke bawah. Kemudian pasang sumbu kompor atau kain flanel pada lubang di tutup botol, pastikan sumbu atau kain bisa menyerap air nutrisi. Tanam bibit tanaman pada bagian atas botol dengan tanah secukupnya, isi bagian botol bawah dengan air nutrisi,? terangnya.

Usai pelatihan dilanjutkan berkeliling di setiap sudut SMKN 1 Sewon untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Rombongan melihat green house, kolam ikan dengan memanfaatkan air wudhu, tempat pemilahan sampah, pembuatan kompos, kantin sekolah, keanekaragaman tumbuhan.

Kepala Matsamaba Siti Solichah SPd mengaku banyak mendapat tambahan pengetahuan terutama dalam penataan ruang UKS dan kamar mandi. ?Setelah melihat penataan disini, kami bisa adopsi bagaimana penataan ruang UKS, juga kelengkapan dan tulisan yang mesti ada di setiap kamar mandi,? kata Siti seperti dikutip Sutanto kepada Bernas.id, Rabu (23/1/2019). (lip)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.