Berita Nasional Terpercaya

Tikus Piti Tuntut Jalur Capres Independen

0

SLEMAN,BERNAS.ID- Kurang lebih 80 orang dari ormas Tikus Piti Hanoto Baris perwakilan Kabupaten Sleman mendatangi DPRD Kabupaten Sleman guna menuntut dibukanya jalur independen untuk presiden 2019. Gerakan ini dilakukan secara serentak nasional di masing-masing DPRD kabupaten/kota.

Wajiman, Sesepuh Ormas Tikus Piti Hanoto Baris menjelaskan Tikus Piti merupakan gambaran dari rakyat kecil, masyarakat kecil yang tidak punya kapasitas apa-apa, dan bukan siapa-siapa.”Tapi kami punya hak pribadi, hak politik, hak untuk menyuarakan menyampaikan aspirasi dan menyampaikan hak berserikat dan berkumpul,” katanya di sela-sela kegiatan aksi di depan DPRD Kabupaten Sleman, Kamis 7 Februari 2019.

“Kita ormas dari Tikus Piti Hanoto Baris. Siang ini, kita mendatangi DPRD Kabupaten Sleman minta untuk dibuka jalur independen untuk presiden 2019. Kenapa kita masih menghendaki jalur independen, kita tidak puas dengan kepemimpinan-kepemimpinan walaupun sudah baik dari Pak Karno sampai Jokowi orang-orang terbaik dan terpilih di Indonesia,” imbuhnya.

Menurut Wajiman, pihak Tikus Piti mempunyai hak suara untuk menyuarakan tuntutan itu karena UUD 1945 yang asli, kedaulatan rakyat di tangan rakyat, bukan di tangan pemerintah. “Artinya, kita ingin kembali kepada kedaulatan rakyat dan UUD 45. Yang diamandemen kita kembalikan ke UUD 45,” katanya.

“Kita sudah punya calon sendiri, Tuntas Subagio, Ketua ormas Tikus Piti Nasional. Kita usulkan untuk menjadi calon presiden dari jalur independen,” imbuhnya.

Wajiman menerangkan alasan menuntut jalur independen karena pihaknya tidak pernah puas dengan partai politik yang menyebabkan Indonesia tidak bisa menjadi negara besar dan maju, tetapi hanya menjadi negara berkembang yang berkembang hutangnya.

“Karena apa tidak pernah maju, di Indonesia banyak golongan-golongan yang mereka berpendapat sendiri dan harus diikuti sendiri-sendiri. Makanya  Indonesia tidak pernah bersatu untuk membangun NKRI akhirnya terpecah-pecah, terkotak-kotak,” tambahnya.

Ia meyakini jika keadaan seperti ini terus maka untuk menuju Indonesia, Gemah Ripah Loh Jinawi tidak bisa akan tercapai. “Dengan jalur independen ini, kita berharap Indonesia menjadi satu. Dari Bhinneka Tunggal Ika yang tinggal tulisannya, dari Pancasila yang tinggal burungnya saja, dan adab-adab ketimuran sudah hilang, kita akan kembalikan itu kepada bangsa Indonesia,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.