Berita Nasional Terpercaya

Pembersihan Malioboro Bakal Dimaksimalkan Pakai Mesin Pengepel Pedestrian

0

YOGYA, BERNAS.ID – Unit Pelaksana Teknis Malioboro ingin lebih serius dalam menangani kebersihan kawasan tersebut. Sehingga pembersihan tidak hanya dilakukan secara manual tetapi akan dimaksimalkan dengan keberadaan mesin pengepel pedestrian.

?Akan ada dua unit mesin pengepel pedestrian yang kami beli tahun ini,? kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto, Senin (18/2/2019).

Menurut Ekwanto, dengan mesin pengepel pedestrian atau ?ride one scrubber dryer? yang akan dibeli tersebut memungkinkan pembersihan pedestrian bisa dilakukan lebih baik karena tidak hanya mengandalkan tenaga petugas kebersihan saja.

“Kami akan membeli mesin pengepel pedestrian seperti yang dimiliki bandara-bandara besar atau kota besar lain. Nantinya, akan ada satu petugas yang mengendarai dan mengoperasikan mesin pengepel ini,? sambungnya.

Meski demikian, sebelum melakukan pengadaan mesin yang bernilai sekitar Rp350 per unitnya tersebut, UPT Malioboro akan melakukan studi banding ke Pemerintah Kota Surabaya yang juga memiliki mesin yang serupa.

?Kawasan Malioboro adalah kawasan premium karena menjadi tujuan utama wisata di Yogyakarta. Pedestrian yang ada pun bertambah seiring dengan selesaikan revitalisasi pedestrian sisi barat. Tentunya, kebersihan dan kenyamanan bagi wisatawan harus diutamakan,? katanya.

Salah satu kendala yang perlu dipikirkan dalam operasional mesin tersebut, lanjut Ekwanto adalah keberadaan ?bollard? di tepi trotoar yang akan menyulitkan mesin untuk masuk ke pedestrian.

Ia berharap, pengadaan ?ride on scrubber dryer? tersebut sudah dapat dilaksanakan pada Maret sehingga mesin bisa segera dioperasionalkan untuk mendukung pembersihan kawasan Malioboro.

Selama ini, pembersihan kawasan Malioboro ditangani secara langsung oleh petugas kebersihan yang bernaung di bawah UPT Malioboro. ?Kami memiliki kewenangan untuk pengelolaan sampah sendiri,? katanya.

Selain dilakukan petugas, seluruh komunitas di kawasan Malioboro juga turut mendukung kebersihan Malioboro dengan gerakan Selasa Wage. Pada hari tersebut, seluruh pedagang kaki lima di Malioboro tidak berjualan selama 1×24 jam sehingga dapat dimanfaatkan untuk bergotong royong membersihkan Malioboro.

?Kami pun juga melakukan upaya dengan menyiapkan tempat sampah setiap beberapa meter. Terkadang, masih ada pengunjung yang membuang sampah atau puntung rokok sembarangan. Biasanya mereka membuang di sekitar pohon perindang. Tetapi, sekarang sudah jauh berkurang,? pungkasnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.