Berita Nasional Terpercaya

Wisata Jogja Ramah Terhadap Lansia

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Tidak semua destinasi wisata ramah terhadap pengunjung lansia. Untuk itu, pemerintah dan pengelola wisatawan diharapkan bisa menyediakan fasilitas bagi wisatawan dari kelompok lanjut usia.

Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Dr Dyah Widiyastuti mengatakan keinginan berwisata bagi kaum lanjut usia berbeda dengan wisatawan pada umumnya. Keinginan berwisata mereka lebih condong untuk bisa berkumpul bersama dengan orang lain baik bersama keluarga maupun teman komunitas. ?Motivasi lansia untuk wisata lebih pada sosial impersonal dan motivasi fisik,? kata Dyah dalam diskusi mobilitas dan wisata lansia di Ruang seminar Puspar UGM, Selasa 26 Februari 2019.

Dyah menuturkan pengunjung lansia biasanya datang bersama dengan anggota keluarga, seperti anak, menantu, dan cucu, bahkan ikut berwisata dengan para komunitas. Dari penelitiannya, ia menyebutkan ada delapan aktivitas lansia selama berwisata yakni duduk, jalan, ngobrol, makan,  membaca,  mengasuh cucu, berfoto ria dan menikmati lingkungan. ?Mereka cenderung  melakukan kegiatan pasif dengan aktifitas yang  dilakukan menyesuaikan ketersediaan fasilitas yanga da di objek wisata yang dikunjungi,? kata Dosen Fakultas Geografi UGM ini.

Berdasarkan pola wisatawan Lansia di kota Yogyakarta, kata Dyah, didominasi oleh kelompok lansia dengan kondisi sosial demografi dan ekonomi yang rendah. Adapun kegiatan bepergian lansia kota Yogyakarta umumnya hanya berkunjung ke tempat wisata yang ada di sekitar rumah karena terjangkau bagi lansia. ?Lansia yang berkunjung ke objek wisata biasnaya datang berkelompok bukan secara individu,? ujarnya.

Dari penelitia itu, ia menyimpulkan pengunjung wisata dari kelompok lanjut usia lebih senang melakukan aktivitas yang dipusatkan pada keluarga. Oleh karena itu, ia mekomendasi sebaiknya ruang destinasi wisata menyediakan media atraksi berupa ruang terbuka, walking track, dan konektivitas dengan masa lalu. Lalu aksesibilitas berupa tempat parkir dan dropzone, zona untuk sepeda, andong, bus, mobil, rest area dan jalur pejalan kaki yang landai dan rindang.

Selanjutnya untuk amenitas, diperlukan restoran terbuka dengan sajian makanan sehat, tempat duduk yang terlindung, toko cinderamata yang berhubungan dengan masa lalu dan tersedinya klinik terdekat. Selain itu, ada petugas yang ramah dan membantu para wisatwan lansia serta ketersediaan papan petunjuk informasi visual yang memudahkan para wisatawan.

Dalam sesi diskusi, Feriawan Agung Nugroho selalu pengurus BalaiPelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta mengatakan mereka setiap tahunnya mengadakan kegiatan wisata bagi anggota balai. ?Kita mengajak 130 orang lansia dengan lebih 50 orang pendamping. Kadang Satu pendamping untuk lima orang,? katanya.

Berdasarkan pengalamannya mengajak anggota lansia piknik ke lokasi wisata, sering terhambat oleh area parkir dan dropzone yang jauh dari loket dan objek wisata sehingga para lansia harus berjalan jau sementara kondisi fisik mereka kurang mendukung. ?Lokasi wisata yang paling mudah aksesnya, ya, ke pantai,? ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Feriawan, di tempat wisata ia kesulitan menemukan kamar kecil yang ramah untuk lansia, bahkan tidak ada sandaran kursi bagi lansia selama berada di objek wisata. ?Sebelumnya, kita survei lokasi wisata yang landai, tidak banyak sandungan dan butuh pendopo atau rest area untuk buat acara kumpul tapi nyaris penyedia wisata tidak sediakan ini,? paparnya.

Ibu Deborah, salah satu penghuni panti lansia di Kota Yogyakarta mengatakan kegiatan wisata sangat ditunggu-tunggu bagi anggota panti. ?Kalau besoknya mau berangkat, malamnya kami tidak bisa tidur,? kenangnya.

Fito, pengelola penyedia paket wisata di Yogyakarta mengaku tidak semua tempat wisata di Yogyakarta menyediakan fasilitas khusus bagi lansia. Saat mendampingi tamu dari luar negeri, ia mengaku kesulitan memilih lokasi wisata yang cocok bagi wisatawan lansia. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.