Berita Nasional Terpercaya

Titiek Soeharto Tegaskan Tujuan Berpolitik Bukan untuk Memecah Belah

0

JAKARTA, BERNAS.ID? Pada tahun politik ini, sudah selayaknya semua orang menjaga persaudaraan, bukan justru saling tunjuk dan saling cari kesalahan. Hal tersebut ditegaskan politisi Partai Berkarya, Titiek Soeharto. Titiek mengajak seluruh masyarakat menjalin dan mempererat tali silaturahmi serta mengesampingkan perbedaan pilihan politik.

?Tujuan politik itu luhur, bukan justru jadi alat memecah belah. Islam mengajarkan kita saling memaafkan,? kata Titiek, dalam siaran pers yang diterima, Senin (18/3/2019).

Putri Presiden Soeharto itu juga mengutip kearifan Jawa yang selalu diajarkan oleh almarhum ayahnya. ?Ayah kami, Bapak kita semua selalu menasihati, aja mung nyatur alaning liyan. Jangan hanya membicarakan kejelekan orang lain,? katanya menambahkan.

Titiek juga mengatakan hal yang sama saat menghadiri acara peringatan Isra dan Miraj bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2019) lalu. Pada forum BKMT tersebut Titiek mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk arif dalam menyikapi suasana yang cenderung panas menjelang Pilpres.  Dengan kearifan itu ia berharap hal-hal megatif bisa diusir sejauh-jauhnya.

?Kita semua berharap pasca pemilu nanti persatuan dan persaudaraan bangsa ini bisa semakin kokoh.? katanya.

Sebelum bergabung menjadi pengurus Partai Berkarya, Titiek lama menjadi wakil ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Saat menjadi wakil rakyat tersebut Titiek pernah meminta Kementerian Pertanian memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan petani bawang putih demi tercapainya swasembada bawang putih pada 2021.Titiek juga meminta Balitbang dan Kementan untuk melihat wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang potensial dan layak ditanami bawang putih.

?Impor bawang putih di tahun 2017 itu besarnya mencapai 550 ribu ton sedangkan kita hanya mampu menghasilkan sekitar 20 ribu ton. Ini sangat keterlaluan. Padahal wilayah kita sangat luas,? ujar Titiek.

Pada kesempatan lain Titiek juga giat mendorong pemerintah untuk segera melakukan swasembada daging sapi. Tujuannya agar Indonesia tidak tergantung kepada daging impor dalam upaya menstabilkan harga.

“Kasus daging sapi impor itu tidak hanya seperti sekarang. Setiap mau puasa, Lebaran harga pasti naik,” kata Titiek.

Titiek menyatakan komitmen demi terwujudnya swasembada daging tersebut lebih dari tiga tahun lalu. Saat itu ia sudah mewanti-wanti agar pemerintah tak selalu mengandalkan impor demi pemenuhan kebutuhan daging masyarakat. (*/adn)

Leave A Reply

Your email address will not be published.