Berita Nasional Terpercaya

HPFE Pertama Kali Digelar di Yogyakarta

0

BANTUL, JOGJA- Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) DIY bekerjasama dengan PT Feraco menyelenggarakan Hospital Procurement Forum & Expo (HPFE) di Jogja Expo Center pada 19-21 Maret 2019.

HPFE merupakan rangkaian kegiatan seminar pengadaan alat rumah sakit, pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dan pameran alat kesehatan (alkes).

Moch Ruslim, perwakilan dari PT Ferraco menjelaskan bahwa pada tahun ini HPFE 2019 yang diselenggarakan di Yogyakarta merupakan pelaksanaan pertama dan ke depannya akan menjadi kegiatan tahunan. Forum ini bertujuan mempertemukan jajaran direksi dan staf rumah sakit dengan para penyedia alat kesehatan baik produsen maupun distributor alkes. “Untuk Pameran alat kesehatan berlangsung di Hall A dan Hall B Jogja Expo Center dan Pelatihan PPK-BLUD dilaksanakan di Yudhistira Hall Lantai dua JEC,” kata Moch Ruslim Selasa 19 Maret 2019.

Ia menuturkan bahwa kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, akan diikuti 500 orang peserta pelatihan yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan terdiri dari pelatihan PPK-BLUD, peningkatan mutu pengelolaan RSD BLUD dalam menghadapi perubahan dunia pelayanan kesehatan, seminar pengadaan barang dan jasa, dan pameran alat kesehatan terbaru.

“Peserta pameran mencapai lebih dari 60 booth yang terdiri dari 57 perusahaan swasta dan 3 instansi pemerintah. Lebih dari 500 pengunjung yang akan hadir meliputi direksi rumah sakit, dokter, bagian keuangan rumah sakit, pejabat pengadaan, akademisi, kepala puskesmas dan staff keuangan lain yang terkait,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Arsada DIY, Joko Hastaryo yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur RSUD Sleman menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut. Pertama yaitu untuk meningkatkan kemampuan staf rumah sakit dan puskesmas dalam pengelolaan keuangan BLUD dan proses pengadaan barang/jasa.

“Selain itu, sebagai wadah pertukaran ilmu dan pengalaman antarinstansi dalam pengelolaan keuangan BLUD, khususnya di tingkat Rumah Sakit, serta sebagai jembatan antara perusahaan penyedia alat kesehatan dalam memperkenalkan produk teknologi kesehatan terbaru dengan pengguna alat kesehatan (petugas medis) untuk memahami lebih dalam mengenai produk yang dibutuhkan,? jelas pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman ini.

Lebih lanjut Joko menjelaskan bahwa berdasarkan PERMENDAGRI No.79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah bahwa Badan layanan umum (BLU) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang perlu didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

BLU yang telah berstatus penuh dapat diberikan fleksibilitas dalam pengadaan barang dan jasa mengikuti prinsip transparansi, adil, akuntabilitas dan praktik bisnis yang sehat. Namun, dalam prakteknya, masih banyak hal teknis dan administratif yang perlu dilakukan agar proses dapat berlangsung secara akuntabel sehingga penting sekali untuk para pejabat pengadaan dapat memahami aturan terkini guna memaksimalkan proses pengadaan di tiap instansi.

Sejak peluncuran e-katalog proses pengadaan barang dan jasa melalui sistem elektronik dinilai lebih efisien, efektif, dan transparan dalam pembelanjaan keuangan negara, serta menjamin ketersediaan informasi kesempatan berusaha juga mendorong terjadinya persaingan sehat dan berkeadilan. Hal tersebut diatur dalam peraturan terbaru yaitu Perpres No 16 Tahun 2018.

Dengan adanya Perpres tersebut, Kementerian, Departemen, Lembaga, dan Instansi terkait lainnya baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia, khususnya institusi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa, diharapkan dapat melakukan pembelian melalui sistem elektronik.

“Dengan ketentuan tersebut, Hospital Procurement Forum and Expo 2019 hadir untuk memberikan edukasi bagi pejabat pengadaan terkait proses teknis pengadaan barang dan jasa. Dan forum ini juga berguna sebagai wadah promosi yang tepat bagi para pelaku usaha pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya dalam bidang alat rumah sakit,” tambah Joko. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.