Berita Nasional Terpercaya

BBLM Yogyakarta Tutup Pelatihan 68 Catran untuk Dikirim ke Kalimantan

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan penutupan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi untuk 68 calon transmigran (catran), sekaligus pengarahan dan perkenalan kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (Balilatfo) Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.

68 calon transmigran ini terbagi dalam dua angkatan, yaitu Angkatan IV sebanyak 40 orang, sedangkan Angkatan V sebanyak 28 orang. Seluruh peserta yang campuran berasal dari Provinsi DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ini sudah menjalani pelatihan kompetensi selama 7 hari di BBLM DIY mulai tanggal 5-11 Juli 2019.

Kepala Balilatfo yang baru, Ir Eko Sri Haryanto, MM mengatakan bahwa 68 calon transmigran sudah dipersiapkan dengan berbagai kompetensi. “Kita sudah mempersiapkan. Jadi, lokasi yang ada di sana sudah memenuhi standar di sana. Artinya sudah dievaluasi oleh teman-teman di Kementerian. Calonnya itu juga sudah disiapkan dengan. Artinya diberikan pelatihan yang nanti akan ditemui di sana,” terangnya, Kamis 11 Juli 2019.

Ir Eko menyebutkan pelatihan yang diberikan seperti kewarganegaraan agar bisa beradaptasi dengan lingkungan, lalu pelatihan mengelola lahan atau mengoptimalkan lahan, kemudian menggunakan alat-alat, serta memelihara sarana air bersih. “Itu pendekatan kita supaya mereka lebih awal tahu kemampuan mereka sesuai yang dilatihkan. Basisnya, kompetensi yang sesuai lahan di sana,” ujarnya.

“Kita ingin memanusiakan, itu konsepnya. Kita tugasnya mempersiapkan calon transmigran dengan lahan yang seperti itu, mampu tidak mereka mengolahnya,” tambahnya.

Ir Eko mengatakan untuk Angkatan IV di Bulungan, Kalimantan Utara akan menanam padi, sedangkan Angkatan V di Lamandau nanti akan menanam kopi. Ia pun mengatakan saat ini program transmigrasi harus ada bekerjasama antara daerah pengirim transmigrasi dan penerima transmigrasi. “Misalnya, Pemerintah Yogyakarta sudah bertemu dengan Pemerintah Bulungan, Kalimantan Utara di sana sehingga transmigran akan melakukan kerjasama dengan masyarakat lokal agar bisa beradaptasi, menyatu dengan masyarakat setempat,” ujarnya.

“Ada permintaan transfer pengetahuan dari transmigran untuk masyarakat di sana,” imbuhnya.

Terkait peminat transmigrasi, untuk saat ini, Ir Eko mengatakan jumlahnya banyak, hanya penyediaan lahan kerjasama terbatas karena adanya otonomi dengan konsep kerjasama. “Yang susah menegosiasikan agar sebuah daerah mau bekerjasama untuk menerima program transmigrasi,” ucapnya.

Sedangkan, Erlin Chaerlinatun, Kepala BBLM DIY menjelaskan tujuan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Calon Transmigran adalah untuk memantapkan kemampuan dan kesungguhan calon transmigran 
terkait kapasitas yang dimiliki agar dapat mempertahankan hidupnya di pemukiman baru dan mampu bersosialisasi dengan baik serta beradaptasi dengan masyarakat asli daerah setempat.

“Kami berharap dengan pelatihan selama tujuh hari kepada 68 peserta bisa memberikan ilmu pengetahuan yang maksimal sehingga para calon transmigran bisa hidup baru secara maksimal di lokasi tujuan,” tuturnya.

Sementara itu, Purwanto (30) calon transmigran dari Ngadinegaran Kota Yogyakarta mengatakan alasan memilih transmigrasi karena ingin lebih berkembang dan keluar dari zona nyaman. Ia nantinya akan ditempatkan di Bulungan, Kalimantan Utara.

“Jogja ini, tempatnya sudah penuh dan untuk berkembang, saingan dan tantangannya lebih banyak,” ucapnya.

Purwanto yang selama ini menjadi buruh bangunan meyakini dengan fasilitas yang disediakan Pemerintah bisa membuat keluarganya lebih maju untuk ke depannya. “Meski daftarnya sudah lama dan menunggu antrian, akan berangkat bulan Oktober tahun ini,” katanya.

“Yang pasti niat ingin ke sana. Apapun yang terjadi di sana, pokoknya siap dihadapi,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.