Berita Nasional Terpercaya

Para Pencari UFO Indonesia Siap Canangkan Hari UFO Nasional di Yogyakarta

0

YOGYA, BERNAS.ID – Konferensi Internasional Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) tahun ke ? 4 bakal digelar pada Sabtu (20/7) dan Minggu 21 (21/7) di dua tempat di Yogyakarta yakni Lembaga Indonesia Perancis IFI ? LIP Yogya dan di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini di acara tersebut juga akan digelar deklarasi ?Indonesia UFO Network? sebagai sebuah wadah bertemunya semua komunitas dan periset di bidang Unidentified Flying Object (UFO), Extra-Terrestrial Inteligence (ET), Space Science, dan Space Art.

?Sesuatu yang luar biasa bagi konferensi SETI bisa mengumpulkan para pencari dan antusias UFO dari seluruh Indonesia di Konferensi SETI ke-4 ini untuk bisa saling mengenal dan sharing. Pada forum 21 Juli ini nanti forum juga akan mencanangkan Hari UFO Nasional,? kata pendiri SETI Indonesia, Venzha Christ, Jumat (19/7/2018).

Venzha mengatakan Hari UFO Nasional penting bagi Indonesia karena ada jarak yang sangat lebar antara para saintis di bidang luar angkasa dan masyarakat pada umumnya. Dan UFO, fenomena yang bisa dijumpai atau setidaknya didengar ceritanya oleh masyarakat, bisa mendekatkan sains luar angkasa ke masyarakat luas. Terlebih di Yogyakarta, pernah ada peristiwa Crop Circle di kawasan Berbah Sleman yang sampai sekarang masih terus diperdebatkan di kalangan saintis maupun pencari jejak UFO nasional.

?Dorongannya dengan Hari UFO Nasional, presentasi dan hasil riset dari berbagai komunitas UFO dan intitusi bidang Space Science dan Space Exploration bisa lebih sering diadakan dan disebarkan pengetahuannya ke masyarakat luas,? kata Venzha.

Hari UFO Dunia dirayakan tiap 2 Juli untuk mengingat insiden jatuhnya pesawat UFO Roswell di New Mexico Amerika Serikat. Untuk kasus Indonesia, Juli juga menjadi bulan penting dengan adanya peristiwa penampakan UFO di Pulau Alor pada tahun 1959. Menurut Nur Agustinus, selain peristiwa Alor Juli, 29 Mei sebagai hari lahir Marsda TNI J. Salatun, perencana berdirinya Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional dan menjadi Menteri Perindustrian Penerbangan pada Kabinet Dwikora III, juga layak dipertimbangkan sebagai Hari UFO Nasional. Sebab J. Salatun adalah tokoh pertama dan utama, dari Indonesia, yang memberi perhatian penuh pada keberadaan UFO.

Tahun ini merupakan kali keempat, perhelatan dan pertemuan antara dunia seni dan Space Science, SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence) digelar oleh sebuah lembaga non-profit yang bernama ISSS (Indonesia Space Science Society) bersama v.u.f.o.c lab yang selalu diadakan di Kota Yogyakarta sejak tahun 2016. Pada saat itu untuk pertama kalinya sebuah platform yang bernama SETI ini berhasil mengumpulkan banyak pakar dan ilmuwan di bidang space science dan space exploration berbagai lembaga penting dari beberapa negara. Payung yang menaungi kegiatan dan platform ini adalah HONF Foundation, sebuah laboratorium yang bekerja dan berkarya di bidang seni, teknologi, sains, dan masyarakat ini selalu mengedepankan inovasi dan sangat aktif mengembangkan kolaborasi antar lembaga, universitas, dan komunitas-komunitas kreatif di Indonesia.

SETI sendiri memiliki visi untuk membantu meningkatkan minat masyarakat terhadap Space Science, dan Astronomi serta turunannya, termasuk Astrophysics, dan Astrobiology dengan harapan Indonesia akan semakin mempunyai percepatan kemajuan ilmu pengetahuan yang kuat khususnya terhadap ilmu antariksa di masyarakat secara luas.

Pada konferensi SETI 20-21 Juli nanti konferensi SETI akan diisi para pembicara dengan kepakaran di bidang Aerospace maupun Astrofisika, di antaranya, Ilham Habibie (The Habibie Center), Premadi W. Premana (Institut Teknologi Bandung – ITB dan Observatorium BOSSCHA), Yusuke Murakami (MARS Society), dan salah satu pakar dari LAM (Laboratoire d?Astrophysique de Marseille), yakni Frederic Zamkotsian.

Sejak digelar kali pertama pada 2016, serta kali kedua pada tahun 2017, ISSS (Indonesia Space Science Society) yang didirikan Venzha sebagai institusi penyelenggara Konferensi SETI sudah mampu untuk mengundang pembicara dan pemateri serta berkolaborasi dengan banyak nama dan lembaga-lembaga penting serta universitas, seperti dari JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), ITB (Institut Teknologi Bandung), TNO (Thai National Observatory), BOSSCHA Observatory (Observatorium Bosscha), NARIT (National Astronomical Research Institute of Thailand), ISAS (Institute of Space and Astronautical Science), dan lain-lain. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.