Berita Nasional Terpercaya

Peternak Ayam Pilih Jadi Pedagang Jika Tak Dapat Perlindungan

0

YOGYA, BERNAS.ID?Peternak ayam broiler mandiri di Yogyakarta lebih memilih masuknya ayam impor. Mereka memilihnya daripada tetap beternak namun tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jateng-DIY, Parjuni mengungkapkan dalam beberapa waktu terakhir peternak mandiri merasa tidak mendapat perlindungan dari pemerintah. Imbas terakhir beberapa waktu yang lalu menyebabkan anjlognya harga ayam.

?Kalau tidak ada perlindungan mending kita jadi pedagang sekalian gapapa biar saja dicap negara lain sudah tidak ada perunggasan di Indonesia. Distributor saja kami, ayam juga sama saja,? kata Parjuni, Selasa (23/7/2019).

Terlepas dari menyetujui kemungkinan impor ayam, ia tetap berharap adanya perlindungan dari pemerintah. Jika tidak, menurutnya hanya perusahaan atau peternak besar yang akan bertahan, sementara peternak kecil semakin berkurang.

?Selama ini kan supplydemand tidak imbang, pemerintah merasa apa yang dilakukan benar. Kita beri peringatan, pengurangan bibit. Pengurangan ini kan sebenarnya tujuan melindungi peternak kecil agar bisa bersaing di harga jual, kalau enggak kan peternak besar yang diuntungkan. Kita mati [peternak kecil], mereka hidup. Jadi lama-lama habis juga,? katanya.

Harga daging ayam sendiri saat ini dirasanya cukup baik, ditingkat peternak dikisaran Rp17.000-Rp17.500/kg. Walau demikian, diharapkan dapat meningkat, karena masih dibawah Harga Pokok Produksi (HPP) Rp18.000/kg. Terlebih para peternak belum dapat mengembalikan kerugian yang besar selama beberapa bulan yang lalu.

Diharapkannya pada semester kedua ini ada keuntungan besar. Sebab, setelah mengalami kerugian besar, saat ini peternak hanya mampu menternakkan lagi sekitar 50-70% dari sebelumnya, karena modal tergerus.

“Harapannya tahun depan sudah ada evaluasi supplydemand,” katanya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.