Berita Nasional Terpercaya

Film dari NU dan Muhammadiyah Ini Akan Ditayangkan dengan Konsep Layar Tancap

0

JOGJA, BERNAS.ID- Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur bekerjasama membuat film “Jejak Langkah, 2 Ulama”. Film ini mengangkat kisah dua ulama besar di Indonesia, Kyai Haji Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama dan Kyai Haji Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.

Syukriyanto, Ketua LSBO Muhammadiyah mengatakan latar belakang pembuatan film karena keresahan yang muncul di dalam nuraninya melihat kekerasan yang sering terjadi di Indonesia. “Agak resah dan galau terhadap kondisi di Indonesia yang terjadi banyak kekerasan dan bom yang sering mengatasnamakan Islam,” jelasnya ke awak media, Rabu 24 Juli 2019 di MPM Muhammadiyah Yogyakarta.

Selain itu, keputusan untuk membuat film ini karena kebetulan dirinya suka membaca sejarah sehingga ia perlu membuat dua tokoh besar yang mendirikan dua organisasi besar NU dan Muhammadiyah yang begitu berkiprah di Indonesia.

Ia mengatakan nantinya film ini tidak ditayangkan di bioskop, tetapi memakai konsep layar tancap seperti popup cinema. “Kelasnya tidak kalah dengan bioskop. Audio dan visualnya akan kita pertajam biar tidak kalah dengan film di bioskop,” ujarnya.

“Nanti film ini yang mendekati masyarakat, misal ke Bantul, tapi tidak gratis untuk yang akan menonton. Tentunya tidak akan mahal, hanya untuk biaya gotong-royong,” imbuhnya.

Sedangkan, Sholahuddin Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Sholah menyambut baik pembuatan film dua tokoh besar ulama Indonesia ini. “Saya menyambut baik dengan beberapa pertimbangan. Memang perlu dibuat film semacam ini,” ucapnya.

“Dua tokoh ini merupakan dua besar di antara empat tokoh raksasa Islam di Indonesia seperti HOS Cokroaminoto dan Samanhudi. Dua tokoh ini luar biasa, perlu diperkenalkan lagi ke masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Dengan film ini, menurut Gus Sholah, NU dan Muhammadiyah bisa bersama-sama menyampaikan kepada masyarakat tentang perjuangan dua tokoh ini. “Di Tebu Ireng, saya melihat banyak anak-anak yang mempunyai bakat sehingga perlu diaktualisasikan anugerah dari Tuhan tersebut,” ujarnya.

“Semoga film ini bisa memberi manfaat bagi umat Islam, bangsa Indonesia, dan kemanusiaan,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.