Berita Nasional Terpercaya

Telur, Sumber Protein Murah Cegah Stunting

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Global Nutrition Report 2018 dari UNICEF memperlihatkan Indonesia berada di peringkat bawah gizi buruk bersama dengan negara-negara lain di Afrika, India, dan sekitarnya. Untuk itu, sektor peternakan berperan besar dalam penyediaan pangan hewani seperti daging, telur, dan susu yang sangat penting bagi pertumbuhan kecerdasan anak. 

Gizi buruk menjadi penyebab utama anak stunting, fisiknya tumbuh tidak normal, otaknya mengecil, dan kecerdasannya berkurang. Untuk itu, kejadian balita stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia.

Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi selama tahun 2015 sampai 2017, stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk. Prevalensi balita stunting pun mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada 2017.

Dr dr Emy Huriyati, MKes, pakar gizi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM mengatakan sangat penting untuk menjaga asupan gizi yang optimal saat fase Golden Period, yaitu 1000 hari dimulai kehidupan (saat mulai hamil hingga umur 2 tahun). “Sejak remaja makanan yang harus kita makan itu tidak harus mahal karena telur itu bisa dipakai sebagai sumber protein yang murah,” jelasnya di Seminar Promosi Konsumsi Protein Hewani dan Nabati Demi Anak Sehat, Tumbuh, dan Cerdas, Fakultas Peternakan UGM, Sabtu 7 September 2019.

“Telur yang bagus itu tidak tercemar dengan bahan-bahan berbahaya dan aman, misal telur dari desa-desa,” imbuhnya.

Untuk itu, remaja itu harus dikuatkan dulu agar tubuhnya sehat karena sedang masa pertumbuhan, seperti tidak kurang gizi, tidak obesitas, dan tidak kronis, meski kompleksitas remaja saat ini banyak seperti merokok atau diet. “Protein itu untuk membangun tubuh, sistem imun, hormon, mengganti bagian tubuh yang rusak, dan alat angkut zat-zat gizi yang lain. Kalau tidak ada protein nanti untuk suplementasi akan susah,” bebernya dr Emy.

Selain telur, dr Emy juga menyebut perlunya makan ikan sebagai sumber protein yang bagus, misal ikan darat lele. “Perlu digemarkan makan ikan,” ujarnya.

Sedangkan, Prof dr Mohammad Juffrie, dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM mengatakan pertumbuhan anak dapat diramalkan dari genetiknya misal ras, etnik, bangsa, dan kultur. “Anak yang dilahirkan di Amerika berbeda dengan anak yang dilahirkan di Indonesia,” ujarnya.

Tak dipungkiri, menurut Prof Juffrie, pertumbuhan anak juga dapat berubah karena faktor lingkungan, misal faktor gizi atau tergantung dari pola asuh, asih, dan asahnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.