Alumni Terusik dengan Sikap dan Ucapan Takmir Masjid UGM
SLEMAN, BERNAS.ID- Alumni Universitas Gadjah Mada dan Forum Madani menolak politisasi agama di kampus. Hal ini dilontarkan terkait adanya rencana kuliah umum Ustad Abdul Somad bertema “Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Pondasi Kemajuan Bangsa” pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 di ruang utama masjid kampus UGM.
Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya
Perwakilan Alumni UGM Setia Pancasila, Yuni Satia Rahayu mengatakan pihaknya merasa terusik dengan sikap dan ucapan takmir masjid UGM, Mashuri Maschab. “Kita tahu takmir masjid itu melakukan perlawanan kepada keputusan rektor UGM untuk membatalkan acara Ustad Abdul Somad,” katanya dalam konferensi pers di UC UGM, Jumat 11 Oktober 2019.
Alumni FIB UGM Angkatan 87 ini mengatakan apa yang tertulis di dalam ijin berbeda dengan ijin yang disampaikan ke rektorat, yaitu diskusi tetapi ada ceramah. “Dulu takmir masjid ini pernah mengundang orang HTI. Kita menolak masjid yang berbeda dengan tujuan pendirian, yaitu memfasilitasi umat untuk beribadah, tapi dalam perkembangan dipakai untuk tujuan politik,” jelasnya.
“Masjid itu memang untuk umat, tapi masjid itu milik UGM sehingga wajib bagi takmir masjid untuk menghormati keputusan UGM,” imbuhnya.
Di era saat ini Yuni mengatakan sangat mudah melacak jejak digital Takmir Masjid UGM saat ini. Ia pernah berpolitik di PAN sehingga diduga berkepentingan untuk satu golongan. “Untuk itu, kami sangat keberatan jangan mengundang lagi mereka-mereka yang tidak setia kepada Pancasila. Sebagai alumni, akan tetap bersama rektor UGM untuk memberikan dukungan moral agar tetap setia pada Pancasila,” tutupnya. (jat)
Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia