Berita Nasional Terpercaya

Ternyata Luka yang Ditutup Lebih Cepat Sembuh

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Masih banyak orang di Indonesia yang belum memahami cara merawat luka dengan benar. Seperti saat bagian tubuh terluka dan jaringan kulit rusak, seharusnya luka ditutup, jangan sampai luka dibiarkan begitu saja dan malah menimbulkan infeksi. 

Beragam reaksi orang ditampilkan ketika jaringan kulitnya rusak dan terluka. Secara umum, pikiran orang akan langsung menuju pada satu solusi ketika luka ada, yaitu membersihkan luka sampai bersih.

“Orang itu paham, kalau luka pasti dibersihkan. Tapi setelah dibersihkan, belum tentu melakukan hal yang tepat,” ujar Dokter spesialis luka, Adisaputra Ramadhinara di sebuah seminar pertolongan pertama, Jumat (11/10/2019) di kawasan Prambanan.

Ia mengatakan, terkadang, ada orang yang ketika luka, sesudah dibersihkan, maka ia akan membiarkan lukanya sampai kering, ada juga yang menutupi lukanya, salah satunya dengan plaster. 

“Dia beranggapan ketika luka dibiarkan gitu saja, agar bisa kering. Orang dulu kan selalu berfikiran seperti itu, sudah aja biarin, biar kering. Padahal, kulit itu kan dasarnya tidak kering,” imbuh Adi.

Ia menganjurkan, saat luka muncul, haruslah ditutup melalui sebuah media, agar kondisi kulit tetap lembab, bukan untuk kering. Selain itu, dengan ditutupi sebuah media, kulit akan terlindungi dari gesekan ataupun bakteri yang masuk. 

“Daripada dibiarkan begitu saja, bisa-bisa kena infeksi, lebih baik tutupi luka, dan buka lembaran baru,” sarannya.

Ia mengatakan, di tahun lalu, tercapat sebuah riset, masyarakat Indonesia itu hanya 30% saja yang sudah bisa merawat lukanya dengan benar. Sementara 70% lainnya belum bisa merawat luka dengan benar. Salah satu hal yang keliru yaitu dengan membiarkan luka terbuka, tidak ditutupi apa-apa, dan dibiarkan sampai kering.

“Padahal, jauh sebelum riset itu, ada sebuah penelitian pada 1962, bahwa luka yang ditutup akan lebih cepat sembuh dibanding luka yang dibiarkan terbuka,” ungkap Adi.

Ia mengatakan, akibat yang bisa terjadi apabila luka tidak ditutup salah satunya menyebabkan infeksi. Tanda-tanda ketika luka sudah terinfeksi, luka mulai membesar, baunya tidak enak, muncul cairan, dan warna kulit di sekitar luka mulai kemerahan.

Ia mengatakan, memang luka banyak jenisnya, dan penanganan luka juga tidak bisa disamakan. Tapi secara umum, ketika ada luka atau jaringan kulit mengalami kerusakan, hendaknya dirawat dengan benar, salah satunya menutupnya jangan membiarkan sampai terbuka begitu saja.

“Secara umum tetap harus ditutup, misal pada luka bakar itu penanganannya beda, tapi untuk luka bakar itu yang beda adalah, ia harus membutuhkan air yang mengalir dan cukup. Itu untuk buang panas. Agar dampak kerusakan kulit akibat panas bisa diminimalkan,” tandasnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.