Berita Nasional Terpercaya

Extreme dan Power Trip Gemuruhkan Kawasan Kridosono

0

YOGYA, BERNAS.ID – Jogjarockarta, festival musik cadas yang telah memasuki tahun ketiga kembali digelar di Stadion Kridosono Jogja. Kali ini sederetan band dalam negeri dan dua dari mancanegara, yakni Extreme dan Power Trip, membuat suasana gemuruh, pada Minggu (3/11/2019) siang hingga malam.

Panggung telah dibuka sejak pukul 14.45 WIB. Tumenggung sebagai band tuan rumah bertugas membuka pertunjukan yang telah dinanti ribuan metalheads ini. Mereka memanaskan suasana sore itu dengan nomor-nomor andalannya, dengan nuansa khas speed metal: vocal melengking, tempo cepat dan melodi panjang.

Pertunjukan dilannutkan dengan suguhan dua band death metal asal Pulau Dewata dan Solo, yakni Trojan dan Down For Life. Yang terakhir membawakan musik perpaduan metal dan hardcore dengan diiringi oleh paduan suara ala seriosa yang menambah khidmat sekaligus kelam suasana sore itu.

Usai death metal, giliran progressif rock (progrock) yang dibawakan ILP membawa penonton pada alam lamunannya. Musik rumit dengan durasi panjang mengalun dengan rapi dari setiap instrumen yang dimainkan para personel. Walau rumit, di beberapa titik masih terdapat breakdown yang mengajak penonton headbang.

Matahari telah sepenuhnya tenggelam ketika trio punk melodic senior yang digawangi Eno, Choky dan Om Bagus naik panggung. Sedikit spesial malam itu, NTRL kedatangan tamu drummer pertamanya, Om Bimo. Walau usianya tak lagi muda, ia masih ganas menggebuk drum.

Beberapa lagu yang dibawakan diantaranya Pertempuran Hati, Walah, Sakit Jiwa dan lainnya. Pada lagu Terbang Tenggelam, Om Bimo berduet dengan Eno. 

“Emang masih kuat?” Canda Om Bagus pada Om Bimo usai dua lagu pertama.

Usai jeda, tampil band rock kawakan, Edane. Band yang sempat gonta-ganti personel ini dengan energi yang masih sama seperti era kejayaannya dulu, sukses mengobati kangen penggemarnya dengan sejumlah lagu dari beberapa album terbaiknya seperti Time To Rock dan 170 Volt.

Selain membawakan karyanya sendiri, band asal Jakarta ini juga sempat mengcover satu lagu legendaris milik AC/DC, Black in Black. Sontak beberapa penonton bule ikut berjingkrak riang. Pertunjukan Edane ditutup dengan lagu nomor wahid mereka, Kau Pikir Kaulah Segalanya.

Jamrud menjadi band tanah air terakhir yang tampil di Jogjarockarta malam itu. Lagu-lagu lawas andalan masih dibawakan Krisyanto vs, seperti Ningrat, Kabari Aku, Jauh, Putri, Waktuku Mandi, dan lainnya.

Selanjutnya tampil Extreme, band rock asal Massachusetts, Amerika. Mereka mencapai puncak kejayaan pada awal dekade 80-an. Band yang digawangi Nuno Bettencourt, Gery Cherone, Pat Badger dan Kevin Figuerido ini tercatat pernah konser di Indonesia pada 2008 dan 1991.

Penampilannya dibuka dengan lagu Monster, lalu dilanjutkan dengan sejumlah nomor andalan yakni Get The Funk Out, Rest in Peace, Kid Ego, Play With Me, Midnight Express, More Than Words, Change, Bumble Bee, Decadance Dance, dan ditutup Champion.

Terakhir, hadir Power Trip, band yang secara umur jauh lebih muda dari Extreme. Mengusung genre trash metal, band ini terbentuk di Dallas pada 2008 lalu. Distorsi berat band ini menjadi pamungkas pertunjukan. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.