Berita Nasional Terpercaya

Praktisi PR : PR Harus Dekat Dengan Media

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Dalam upaya meningkatkan kualitas komunikasi, The Pandanaran Public Relations Discussion menggelar seminar dengan tema Millenial PR : Quo Vadis? Memahami Kerja Public Relations Masa Kini di Ruang Mawar Tulip, Hotel Pandanaran Jalan Prawirotaman, Yogyakarta, Sabtu (16/11/2019). 

Pada seminar kali ini menghadirkan pembicara : Founder Cornelia & Co PR Consultant, Ayu Cornelia; Jurnalis salah satu media, Agung PW; Dosen dan Konsultan PR Ike Devi Sulistyaningtyas.

Founder Cornelia & Co PR Consultant, Ayu Cornelia, mengungkapkan tentang Profesionalisme Milenial PR dan bagaimana menjadi praktisi PR yang ideal. Persyaratan mendasar bagi seorang PR yaitu ia harus mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dituntut untuk bisa berbicara di depan umum dan mampu melakukan presentasi. 

“Tak hanya itu saja, seorang PR harus mampu membuat press release untuk dikirim ke media, mereka juga harus bisa membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang akan diterbitkan oleh perusahaan. Menulis naskah pidato, menulis laporan, menulis brosur, hingga konsep iklan layanan masyarakat serta melakukan pendekatan dengan berbagai media agar nantinya apabila sebuah organisasi menghadapi krisis, isu yang ada tidak menyebar secara negatif, namun media akan menghubungi dan menanyakan langsung permasalahan yang dihadapi,” ujar Ayu.

Hal itu lanjutnya, tidak terlepas dari kehadiran sosial media yang sebagai salah satu jenis media online telah mengubah cara berkomunikasi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai praktisi PR harus dapat mengenali tipe social media, seperti Youtube, Twitter, Instagram, Facebook, LindkedIn, dan lainnya. Pada media sosial PR akan menemui target audience yang tepat. Pesan yang disampaikan di media sosial dapat menyebar dengan cepat karena kemudahan para penggunanya dalam berbagi pesan dari satu orang ke orang lainnya.

?Akses media sosial yang sudah menjadi teman kesehari-harian publik membuat publik memiliki kekuatan yang besar membentuk opini, menyebarkan berita, dan mempengaruhi publik lain akan sebuah isu perusahaan, karena siapapun dapat mengakses internet, tidak terbatas ruang dan waktu,? tambahnya.

Agung PW, yang merupakan jurnalis dari salah satu media mengatakan bahwa mahasiswa perlu banyak menulis dan membangun reputasi di era digital agar mendapat banyak pengalaman untuk menjadi praktisi public relations, dan kelak dapat membangun media relations yang memberi dampak baik bagi organisasi. 

“Mahasiswa Public Relations sangat perlu mengikuti seminar seperti ini untuk memperdalam keilmuan komunikasi yang selama ini telah diperoleh secara teori di dalam bangku kuliah, dengan aktif melakukan sharing experience dengan praktisi PR secara langsung, maka akan semakin meningkatkan kompetensi dan skill personal kalian,” katanya.

Dosen dan Konsultan PR, Ike Devi Sulistyaningtyas, pada kesempatan tersebut menyampaikan Transformasi Peran dan Fungsi  Millenial PR. Dimana apabila berbicara tentang public relations, maka akan belajar tentang hubungan keuangan publik, krisis komunikasi, hubungan masyarakat, komunikasi internal, dan hubungan pemerintah. Public Relation memiliki peran yang strategis dalam sebuah organisasi, tidak hanya industri, perusahaan, institusi namun dalam dunia pendidikan yaitu organisasi kampus.

?PR membangun komunikasi antara organisasi dengan publik dan semua stakeholdernya, tujuannya agar tercipta dan terpelihara sinergi dan komunikasi yang baik. Dalam hal ini PR menjadi nilai terdepan dari manajemen dan organisasi dalam memperkenalkan, membangun image dan citra, promosi, publikasi, serta menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder dalam lingkungan kerjanya,? jelas Ike.

(Aji Pangestu, Mahasiswa ASMI Santa Maria Yogyakarta Jurusan Public Relations)

Leave A Reply

Your email address will not be published.