Berita Nasional Terpercaya

Danais Bisa Jadi Solusi Masalah Sampah?

0

YOGYA, BERNAS.ID? Ketua Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri (JPSM) Daerah Istimewa Yogyakarta Bambang Suwerda mengungkapkan, saat inj banyak bank sampah mandiri mati karena tidak didukung pemerintah. JPSM berharap dana keistimewaan (danais) bisa sedikit dialokasikan untuk membangun budaya kebersihan.

Hal ini disampaikan Bambang saat menjadi pembicara dalam  diskusiMengatasi Masalah Sampah di DIY yang diadakan di DPRD DIY, Selasa (19/11/2019).

?Satu dekade lalu DIY menjadi rujukan nasional sebagai pelopor bank sampah di masyarakat. Tercatat lebih dari 1500 unit bank sampah yang berdiri, tapi sekarang hanya sekitar 700-an yang aktif,? ujarnya.

Menurut Bambang, sekitar 800 bank sampah mati suri karena tidak didukung pemerintah. Padahal militansi masyarakat DIY mengelola sampah di lingkungannya tinggi.

?Di DIY, bank sampah lebih banyak berasal dari bawah. Masyarakat sadar permasalahan sampah harus diselesaikan dari diri sendiri. Namun sayangnya selama ini dukungan pemerintah kurang,? katanya.

Bambang berpendapat, Pemerintah Daerah DIY belum terlambat merumuskan ulang solusi masalah sampah yang mencapai 700 ton per hari di tengah keterbatasan daya tampung Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan.

Dalam jangka pendek, Pemda bisa membantu pendirian bank sampah dan mengkolaborasikan dengan TPS 3R. Ia yakin kolaborasi ini mampu mengurangi sampah organik dan non-organik sampai 30 persen.

?Jangka panjang, Pemda DIY bisa menggunakan Danais untuk menghadirkan basis kebudayaan tentang pengelolaan sampah di masyarakat. Ini penting karena kebersihan dan pengelolaan sampah adalah budaya milenial,? harapnya.

Dengan total Rp1,32 triliun per tahun, sebagian danais bisa dialokasikan untuk menghadirkan revolusi mental di masyarakat jika pemerintah memiliki itikad baik. Menurut Bambang, apabila dibanding untuk menggelar wayang semalam suntuk senilai Rp50 juta, anggaran danais sebesar itu sangat berarti untuk pengelolaan sampah.

Pembicara Lain, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Agus Setianto mengakui masalah sampah di DIY belum beres seperti halnya soal pendidikan dan kemiskinan. Menurutnya memang dulu DIY menjadi rujukan nasional bank sampah, namun kini banyak yang mati.

“Kami belum mengetahui kenapa mereka mati, problemnya apa. Tahun depan kami akan mengkaji tentang kondisi bank sampah meskipun dengan anggaran kecil,? ujarnya sambil berharap bisa menentukan langkah atau program untuk keberlanjutan bank sampah melalui suatu kajian. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.