Berita Nasional Terpercaya

KKBPK Miliki Sasaran Capaian Strategis

0

JAKARTA, BERNAS.ID ? Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) memiliki lima sasaran strategis yang harus dapat dicapai setiap tahunnya, yaitu (1) penurunan angka putus pakai (DO), (2) peningkatan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, (3) penurunan angka Total Fertility Rate (TFR), (4) Penggunaan kontrasepsi modern, dan (5) terakhir penurunan unmeetneed.

Menurut Survei Kinerja dan Akuntabilitas Pemerintah (SKAP) untuk program KKBPK tahun 2019 menunjukkan capaian yang memprihatinkan. Hanya satu dari lima sasaran strategis program KKBPK tahun 2019 yang dapat memenuhi bahkan melampaui target.

Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dapat mencapai 24,6% dari target 23,5%. Angka kelahiran total yang diharapkan turun menjadi 2,28 per WUS usia 15-19 tahun, justru menunjukkan peningkatan menjadi 2,45. Begitu pula dengan penggunaan kontrasepsi modern yang turun menjadi 54,97% dari tahun sebelumnya 57%. Tingkat putus pakai menunjukkan angka yang sama dengan capaian SDKI 2017 sebesar 29%, meningkat 4% dari tahun 2018. Capaian unmet need tidak bergerak di angka 12,1%.

Setiap provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta telah menandatangani Kontrak Kinerja Provinsi Tahun 2019 yang disaksikan oleh Plt. Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Dr. dr. M. Yani, M.Kes., Pkk, Drs. Wahidin, M.Kes Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN dan simbolis di tanda tangani oleh Plt.Kasudin PPAPP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Silvia dan Kasudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Barat, Unas Affandi.

Pasca beralihnya Penyuluh KB menjadi bagian dari BKKBN, maka Penyuluh KB Provinsi DKI Jakarta merupakan satu-satunya dimana Penyuluh KB nya tidak dialihkan ke BKKBN. Hal tersebut disebabkan karena adanya aturan khusus yang melekat pada Penyuluh KB dilingkungan Provinsi DKI Jakarta.

Sesuai amanat Peraturan Kementerian Pendayagunaan Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh KB maka BKKBN sebagai instansi pembina dari Penyuluh KB memiliki kewenangan mengatur tupoksi Penyuluh KB dalam melaksanakan tugas di lapangan. Terkait hal tersebut maka BKKBN memiliki kewenangan dalam mengikat kinerja Penyuluh KB Provinsi DKI Jakarta.

Oleh karena itu, BKKBN mengadakan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Penyuluh KB Provinsi DKI Jakarta yang dihadiri oleh Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, SP.OG(K), Kepala Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Para Pejabat Tinggi Madya, Para Pejabat Tinggi Pratama serta Penyuluh KB Provinsi DKI Jakarta, Jumat (6/12) yang bertempat di Auditorium BKKBN, Jakarta.

Hasto Wardoyo mengungkapkan dengan adanya Perjanjian Kinerja bersama Penyuluh KB DKI Jakarta diharapkan dapat membantu BKKBN mencapai target padaTahun 2020 yaitu 1) penurunan TFR menjadi 2,26, 2) peningkatan pemakaian kontrasepsi modern menjadi 61,78, 3) penurunan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi menjadi 8,6% 4) peningkatan age specific fertility rate usia 15-19 tahun menjadi 25, 5) peningkatan Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) menjadi 53,57 dan median usia kawin pertama menjadi 21,9 tahun.

Terdapat tantangan yang harus dihadapi diantaranya adalah perubahan zaman, saat ini generasi berubah dan berganti. BKKBN yang pernah eksis di era 70 an dan 90an sudah seharusnya tetap eksis bagi genarasi Millenial dan Zillenial.

“Penyuluh KB/PLKB harus dapat memiliki inovasi dan terobosan serta meningkatkan kemampuan advokasi dan komunikasi yang adaptif untuk dapat menyasar atau membidik  generasi Millenial dan Zillenial, seluruh Penyuluh KB harus mendukung adanya rebranding BKKBN dengan mensosialisasikan tagline yang sesuai dengan filosofi Rebranding” tambah Hasto.

Selain itu, Hasto menegaskan akan membantu PKB dalam peningkatan karier terutama dalam penetapan angka kredit dan kebutuhan lainnya.

“Untuk peningkatan karier seluruh PKB DKI Jakarta, birokrasi harus lebih cepat dan dapat memangkas prosedur yang rumit. Silahkan manfaatkan BKKBN untuk kebutuhan yang belum terpenuhi. Pejabat tidak boleh mencari uang dari profesinya. Saya sangat butuh sekali belajar bersama para PKB dan siap hadir pada acara-acara di DKI terkait program-program BKKBN,” tutup Hasto. (van)

Leave A Reply

Your email address will not be published.