Usai Gowes Bareng Masyarakat, Kepala Desa Condongcatur Deklarasi Maju Sebagai Sleman 1
SLEMAN, BERNAS.ID- Ribuan masyarakat dan komunitas gowes tampak antusias mengikuti kegiatan sepeda gembira (funbike) untuk memperingati Hari Jadi Desa Condongcatur yang ke-73. Gowes tahunan yang keempat kalinya ini, diikuti lebih dari 9000 peserta.
Untuk rute, para peserta akan menempuh jarak sekitar 14 kilometer dengan berkeliling di Desa Condongcatur. Start dan finish dilakukan di Lapangan Ganjuran, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Reno Candra Sangaji, Kepala Desa Condongcatur mengatakan kegiatan gowes untuk yang keempat kalinya diikuti dengan peserta terbanyak, dua kali lipat dari tahun kemarin. “Kita ingin masyarakat kita cinta olahraga agar tidak hanya bekerja di kantor dan mengurangi stres,” jelasnya.
“Kita bersenang-senang dengan olahraga dan mempersatukan komunitas gowes di Yogyakarta,” imbuhnya.
Yang menarik, untuk hadiah, terdapat 1 ekor sapi seharga Rp14 juta untuk peserta yang beruntung, bahkan nanti boleh memilih, membawa sapinya atau membawa uang tunai senilai 14 juta rupiah. Selain stand kuliner, juga terdapat mobil BNN untuk program sosialisasi menolak narkoba.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan Deklarasi Sembodo 2020 untuk mencalonkan Reno Candra Sangaji, Kepala Desa Condongcatur sebagai Calon Bupati Sleman atau Sleman 1 di Pilkada 2020. Reno menjelaskan Sembodo 2020, sebuah gerakan untuk perubahan di Sleman. “Kita membuat sebuah gerakan Sembodo 2020, gerakan masyarakat yang menginginkan perubahan yang nyata di Sleman,” ujarnya.
“Sembodo 2020 menunjuk saya menjadi sebagai salah satu (calon bupati Sleman-red) yang akan diajukan oleh Sembodo 2020. Gerakan ini terdiri dari beberapa pengusaha, tokoh masyarakat, warga masyarakat, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat,” tambahnya.
Ia mengatakan dirinya sudah diberikan amanah agar bisa menjadi pemimpin di Sleman. “Kami (Sembodo 2020-red) ingin masyarakat Sleman menjadi raja di wilayahnya sendiri. Dengan banyaknya pembangunan dan kegiatan ekonomi, mudah-mudahan nanti dengan kita menjadi pemimpin, kita bisa memberikan sebuah keinginan masyarakat untuk bisa menjadi raja di wilayahnya sendiri,” bebernya.
Terkait parpol pendukung, Reno menjawab masih banyak proses yang harus dilalui atau masih diperlukan lagi sebuah komunikasi politik dengan partai politik sebagai kendaraan yang wajib. “Bagaimana visi misi kita bisa disatukan sehingga bisa bekerjasama dengan partai politik.
Mudah-mudahan tidak terlalu lama, ada beberapa partai politik yang bisa diajak bekerjasama. Teman-teman dari Sembodo sudah melakukan komunikasi,” ucapnya.
Terkait kehadiran Sukamto, anggota DPR RI dari Fraksi PKB dalam kegiatan sepeda gembira, Reno menjelaskan karena masih ada hubungan famili dengannya dan sebagai tokoh masyarakat Desa Condongcatur yang perlu diundang.
Untuk wakilnya yang mendampingi nanti, Reno mengatakan akan mengumumkannya sebentar lagi. Untuk dukungan masyarakat, Reno menjawab sudah ada ribuan relawan yang akan memenangkannya. “Kita pastikan lebih dari 40 ribu dan mesin masih belum bergerak,” katanya.
“Untuk gebrakan, kita akan menata persampahan agar bisa dikelola dengan baik. Kalau di tingkat Depok dan Mlati, sampah menjadi persoalan. Kita akan atasi dengan teknologi,” tambahnya.
Sedangkan, anggota DPR RI Sukamto menyampaikan terkait pencalon Reno itu menjadi keputusan Pak Reno dan pihak keluarga. Ia pun meminta kehadirannya ini tidak dikaitkan dulu dengan partai politik (PKB-red) karena partai politik memberikan jawabannya itu bersifat forum, orang-orang yang mempunyai kekuasaan politik.
“Apakah Pak Reno nanti akan diboyong partai mana, kita persilakan kepada partai politik yang sekiranya menginginkan, tapi Pak Reno itu tidak bisa dikecilkan dalam hal ini, lihat saja pada sepeda gembira pagi ini, hampir 8 ribu,” imbuhnya.
Sukamto pun tak memungkiri sosok Pak Reno menjadi orang yang cukup favorit, bagus, dan berpotensi di Kabupaten Sleman. (jat)