Berita Nasional Terpercaya

50 Ribu Lebih Warga Jakarta Postif Terinfeksi Virus HIV

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan ada lebih dari 50 ribu warga Ibu Kota yang berstatus positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Mereka pada umumnya berasal dari kelompok produktif yang masih bekerja.

Meski begitu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan yang dikatakan mengidap AIDS tidak banyak.

Disebutnya, orang-orang yang positif HIV bisa mengakses obat-obatan yang tersedia di layanan kesehatan supaya tetap produktif atau bekerja seperti biasa. Untuk penanganan saat ini dia menyarankan agar rutin memeriksa kesehatannya.

Ungkap Widyastuti, penularan virus HIV tertinggi berasal dari hubungan seks. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni berasal dari penggunaan jarum suntik.

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Tingkat infeksi terakhir adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Persoalan ini mendapat perhatian dari Komisi E DPRD DKI Jakarta saat menggelar dapat dengan Dinkes DKI. Komisi E mempertanyakan penanganan yang dilakukan Dinkes DKI terkait hal itu.

?Dinkes DKI sebut lebih dari 50 ribu warga Jakarta terinfeksi HIV/AIDS. Kita mau tahu penanganan terpadunya seperti apa?? kata anggota Komisi E DPRD DKI Yudha Pratama di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).

Widyastuti menjelaskan yang menyebabkan seseorang terkena virus HIV karena memiliki perilaku seksual tidak aman. Lebih memprihatinkan lagi, terjadi progres yang sangat luar biasa, yaitu angka positif di golongan Laki-laki Suka Laki-laki (LSL) atau homoseks atau gay.

Untuk masalah penanganan, pihaknya telah memiliki program pemutusan rantai penularan pada ibu hamil. Nantinya, ibu hamil dapat melakukan pengecekan HIV di Puskesmas.

?Semua ibu hamil yang datang ke Puskesmas dicek. Kalau pisitif akan kita terapi. Kita kawal, kita damping, sehingga bayi yang dilahirkan negatif HIV,? tuturnya.

Penanganan juga dilakukan dengan cara memberikan layanan Antiretroviral (ARV) di Puskesmas. Menurutnya, DKI Jakarta merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang melayani ARV di Puskesmas.

?Kalau provinsi lain hanya bisa di rumah sakit saja,? ujarnya. (sbh)

Leave A Reply

Your email address will not be published.