Berita Nasional Terpercaya

Gerindra-PKS Sekarang Tak Mesra Lagi

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saling serang. Pemicunya soal perilaku Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang kerap ke luar negeri.

Awalnya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyarankan kepada Prabowo untuk ingat pesan Presiden Joko Widodo mengenai kunjungan ke luar negeri yang bisa disiasti dengan melalui telepon.

Pada 16 Agustus 2019 lalu, Pak Jokowi mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Katanya, kunjungan ke luar negeri bisa melalui HP. Dunia sudah terkoneksi,? kata Mardani Ali Sera, Kamis (16/1).

Meski begitu, Mardani mempersilakan Prabowo untuk kunjungan ke luar negeri. Namun harus ada kepastian investasi usai kunjungan tersebut. Dia juga mengatakan, diperlukan transparansi dari kunjungan ke luar negeri tersebut.

Mardani juga mengingatkan kepada Prabowo, sebagai pejabat publik yang melakukan kunjungan ke luar negeri harus siap mendapat pengawasan dari masyarakat. Sebab, uang yang digunakan untuk kunjungan ke luar negeri berasal dari masyarakat.

Sejak dilantik pada Oktober 2019, Prabowo Subianto telah berkunjung ke 7 negara, yaitu Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina, dan terbaru Prancis.

Menanggapi pernyataan Mardani Ali Sera itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Menhan Prabowo melakukan kunjungan kerja ke luar negeri bukan kehendak pribadi, tapi atas perintah Presiden Jokowi.

?Kunjungan kerja itu atas perintah presiden dalam rapat terbatas untuk meninjau hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjungi,? kata Dasco, Jumat (17/1).

?Sekaligus melihat alat-alat pertahanan. Jadi ini bukan kehendak Pak Prabowo untuk jalan-jalan,? tambahnya.

Dengan tegas, Dasco pun meminta PKS tidak genit. ?Kunjungan kerja ke luar negeri atas perintah dan seizin presiden kok. (PKS) jangan genit deh,? sindir Dasco.

Sindiran Dasco itu direspon Mardani Ali Sera. Dia membantah PKS ?genit? lantaran mengomentari kunjungan kerja Menhan Prabowo.

?Enggak ada yang genit. Justru mengingatkan arahan presiden. Kalau perintah presiden berarti sudah ada pertimbangan. Walau bisa juga presiden lupa arahan agar tidak sering ke luar negeri,? ucap Mardani, Jumat (17/1/2020).

Mardani menegaskan kembali, kunjungan Prabowo ke luar negeri harus menghasilkan bukti konkret untuk kekuatan pertahanan Indonesia. menurutnya, kerja sama Indonesia dengan negara lain harus menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

?Alutsista kita terjual dan kita bisa membeli alutsista berteknologi tinggi dengan transfer teknologi. Plus kerja sama pertahanan yang win-win solution,? tuturnya. (sbh)

Leave A Reply

Your email address will not be published.