Berita Nasional Terpercaya

Begini Strategi Bisnis Gudeg Yu Djum untuk Pertahankan Eksistensi

0

YOGYA, BERNAS.ID – Salah satu gudeg tradisional legendaris di Indonesia, Gudeg Yu Djum, mulai berinovasi untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Salah satu upayanya yaitu bekerjasama dengan startup logistik pelopor sameday delivery antarkota, Paxel. Melalui layanan pengiriman tiba di hari yang sama milik Paxel, Gudeg Yu Djum kini dapat dinikmati pecintanya di 12 kota besar Jawa & Bali.

Citra Anindyto selaku Manajer Operasional Gudeg Yu Djum menjelaskan, semula Gudeg Yu Djum hanya bisa dinikmati dalam waktu kurang dari 24 jam. Hal tersebut membuatnya cukup kesulitan untuk menjangkau pelanggan di luar Yogyakarta. Menyadari tingginya permintaan dan peluang yang ada, Gudeg Yu Djum berinovasi dengan membuat gudeg kemasan kaleng dengan nama Gudeg Bagong. Teknik pengemasan dengan metode vacuum dan press memungkinkan Gudeg Bagong dapat bertahan hingga satu tahun, walaupun dibuat tanpa pengawet.

Untuk memperluas jangkauan bisnisnya, Gudeg Yu Djum yang berdiri sejak 1951 juga bekerjasama dengan Paxel sejak akhir 2019. Kerja sama ini memungkinkan pembeli di luar Jogja memesan & menikmati Gudeg Yu Djum di hari yang sama. Setiap minggu, terdapat 250 pemesanan Gudeg Yu Djum yang mayoritas berasal dari area Jabodetabek, Semarang, hingga Bandung.

?Gudeg yang semula hanya untuk oleh-oleh jika pelanggan berkunjung ke Yogyakarta, kini bisa dinikmati langsung dengan pemesanan melalui aplikasi Paxel. Kami senang akhirnya Gudeg Yu Djum bisa dinikmati Yu Djum lovers di 12 kota, tanpa perlu membuka cabang di kota-kota tersebut,” terang Citra dalam acara Ngopi Bareng Paxel #NgobroIUKM, Kamis (20/02/2020) di Yogyakarta.

Berkat inovasi-inovasi yang terus dicetuskan, gudeg yang awalnya dijajakan dari gendongan Mbok Yu Djum, kini telah memiliki banyak cabang di lokasi-lokasi strategis di Yogyakarta. Dalam satu hari, Gudeg Yu Djum mampu mengolah hingga 100 kg nangka, sementara Gudeg Bagong mampu terjual 5.000 – 8.000 kaleng per bulan.

Tak hanya memperbaharui pengemasan, Gudeg Yu Djum juga menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar. Untuk menarik minat Generasi Milenial dan Gen Z, Gudeg Yu Djum meluncurkan varian gudeg mercon yang bercitarasa pedas. Citra mengakui bahwa kuliner ekstra pedas sedang menjadi tren di kalangan anak muda.

“Walaupun cita rasa gudeg khas dengan rasa yang manis, inovasi terus diperlukan agar kuliner tradisional tetap relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya selalu menjaga standar kualitas bahan baku makanan. Ini menurutnya penting untuk mempertahankan kelangsungan bisnis kuliner jangka panjang.

“Kita juga inovasi packaging yang berbeda, pakai rice box yang Instagramable, yang bagus difoto, tapi tidak mengubah rasa. Dari tahun 51 sampai sekarang rasanya tetap sama,” sambungnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.