Berita Nasional Terpercaya

#GejayanMemanggilLagi, Kakak Isyana Sarasvati Ikut Aksi Tolak Omnibus Law

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Rancangan Undang Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Jika disahkan nanti diharapkan mampu memacu perekonomian Indonesia. Rupanya RUU Omnibus Law Cipta Kerja mendapat penolakan dari Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) di Yogyakarta. Berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Yogyakarta menggelar aksi turun ke jalan di sepanjang jalan Gejayan Yogyakarta, Senin (9/3/2020).

Aksi turun jalan ARB terkonsentrasi di Pertigaan Gejayan. Pantauan Bernas.Id, #GejayanMemanggaliLagi pun menduduki Trending Topic Twitter. Saat cuaca kurang bersahabat pun aksi ini tetap berlangsung. Begini cuitan netizen:

?Dalam terik, kita memekik. Dalam hujan, kita berkawan. #GejayanMemanggilLagi,? tulis @puthutea

?Rapat rakyat di parlemen jalanan. Agenda utama: gagalkan Omnibus Law yang bikin galaw. Panjang umur perjuangan gaes #GejayanMemanggilLagi,? cuit akun Twitter @GUSDURian

?Demonstrasi adalah cara rakyat bertanya apakah mereka masih punya kekuasaan, agar para penguasa tidak berlaku sewenang-wenang #GejayanMemanggilLagi,? ungkap @isaljpr

Kakak kandung penyanyi Isyana Sarasvati, Rara Sekar ikut turun ke jalan dalam aksi penolakan RUU Omnibus Law ini. Ada pula video yang beredar di Twitter, saat Rara Sekar sempat bernyanyi dengan musisi Danto Sisir Tanah.

?Mbak Rara Sekar ikut turun ke jalan. @rarasekar #GejayanMemanggilLagi,? tulis @cakkadul.

Omnibus Law dianggap memangkas hal-hal yang menghambat investasi seperti urusan perizinan, ketenagakerjaan, tata ruang, dan pengadaan lahan. Namun, jika RUU tersebut disahkan berbagai pihak memprediksi UU itu ada kekhawatiran bisa melanggar hak-hak dasar warga negara. Di antaranya upah kerja minimum yang rendah, jam kerja dan lembur pada buruh, hilangnya hak-hak pekerja perempuan seperti cuti haid, hamil maupun keguguran. Kewenangan serikat pekerja pun bisa terancam tidak diperbolehkan.

Sebelumnya, Ekonom Rizal Ramli menilai RUU Omnibus Law Cipta Kerja itu berpotensi akan banyak melanggar hukum. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak bisa mencapai 6 persen.

“Jadi gini, omnibus law itu kan UU pamungkas. Potensi melanggar hukumnya besar sekali. Bagaimana UU yang ada dibabat saja seenaknya. Bungkusnya bagus, bakal menarik investasi, bakal menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan ekonomi katanya sampai 6 persen,” terang mantan Menko Kemaritiman Rizal di Surabaya, Minggu (8/3/2020).

Pihaknya tidak percaya dengan Pemerintah RI karena belum ada angka perkiraan tentang manfaat RUU tersebut. Ia menekankan jika RUU tersebut dipaksa untuk disahkan pada tiga bulan mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 tetap mentok di angka 4 persen.

Rizal Ramli menambahkan ada banyak titipan-titipan pengusaha yang jadi penumpang gelap serta menyelundupkan pasal percepatan dalam RUU tersebut. Ia mencontohkan di RUU Omnibus Law, pengusaha di sektor tambang kalau izinnya mau habis bisa diperpanjang lagi. Seharusnya, jika sudah selesai harus ditinjau ulang. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.