5 Hal Penting Tentang Berjemur Saat Pandemi Corona
BERNAS.ID ? Sinar matahari pagi dipercaya memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Bayi yang baru lahir pun disarankan untuk mendapatkan treatment berjemur sinar matahari pagi sebagai salah satu cara mencegah bayi kuning.
Rupanya, manfaat berjemur sinar matahari pagi tersebut makin populer dan banyak dilakukan orang di tengah wabah virus corona yang sedang melanda Indonesia. Sejak WHO menetapkan bahwa virus corona penyebab penyakit covid-19 adalah sebuah pandemik, seluruh negara di dunia mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan untuk memeranginya.
Studi dari Georgetown University Medical Center menunjukkan, paparan ultraviolet dari sinar matahari dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi (sel T).
Berikut ini, bernas.id, Senin (30/3/2020) merangkum 5 hal penting tentang berjemur saat pandemi corona:
1. Tidak Untuk Membunuh Virus
Memang betul bahwa sinar matahari pagi sangat baik manfaatnya bagi tubuh tapi tidak bisa untuk membunuh virus corona. Seseorang yang sudah terinfeksi virus corona tidak akan kemudian sembuh karena berjemur sinar matahari.
Virus corona tidak mati oleh panas matahari. Virus corona yang menempel di tubuh manusia tidak akan mati hanya karena seseorang berjemur.
Dr. Tan Shot Yen, seorang ahli gizi, menjelaskan bahwa berjemur sinar matahari pagi untuk membunuh virus corona adalah tidak benar.
2. Tubuh Mendapat Vitamin D3
Meskipun sinar matahari tidak dapat membunuh virus corona namun tubuh mendapatkan manfaat berupa vitamin D3. Nah, vitaminn D3 ini sibutuhkan oleh tubuh untuk membantu neyerap kalsium dan fosfor yang penting dalam memabangun dan menjaga tulang yang kuat. Dr. Tan menjelaskan bahwa vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamaun atau vitaminnya matahari.
3. Waktu Ideal Untuk Berjemur
Menurut penelitian terbaru, waktu untuk berjemur bukanlah pada pagi hari (pukul 6-7) tetapi menjelang siang yakni pukul 10-11 pagi. Sinar matahari pada pukul 10-11 mengandung Ultraviolet B yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada pukul 6-7 matahari memproduksi Ultraviolet A yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Dr. Tan juga menjelaskan bahwa Ultraviolet B gelombangnya lebih pendek sehingga jika ingin berjemur harus menunggu matahari sedikit naik. Indonesia ada di garis khatulistiwa sehingga waktu yang cocok adalah antara pukul 10-11.
4. Durasi Waktu Berjemur
Waktu yang dibutuhkan untuk berjemur agar mendapat Ultraviolet B tidak terlalu lama, cukup 15-20 menit. Pada pukul 10 matahari sudah cukup terik sehingga kita tidak perlu berlama-lama berjemur. Pastikan saja bahwa permukaan kulit yang mendapat paparan sinar matahari banyak.
5. Meningkatkan Imunitas
Manfaat penting yang kamu dapat dengan berjemur adalah meningkatkan imunitas tubuh. Dr. Tan menjelaskan, berjemur pada pukul 10.00 dengan sinar matahari langsung mengenai permukaan kulit sangat bagus karena tubuh mendapat ultraviolet B.
Ultraviolet B ini bekerja sama ddengan kolesterol di bawah permukaan kulit membentuk vitamin D3. Kemudian, vitamin D3 inilah yang menjadi sumber kekebalan tubuh atau imunitas manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berjemur di bawah sinar matahari untuk membunuh virus corona tidaklah betul. Yang tepat adalah vitamin D3 yang terdapat pada sinar matahari pagi pada pukul 10.00-11.00 bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Untuk dapat memerangi virus, termasuk virus corona, tububhmembutuhkan asupan vitamin agar memperoleh imunitas yang kuat. (sn).