Berita Nasional Terpercaya

Pameran Amal Covid-19, Eksebisi Seni Rupa Virtual untuk Kemanusiaan

0

YOGYA, BERNAS.ID – Pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap seluruh sendi kehidupan, termasuk di bidang kesenian. Suasana prihatin ini rupanya turut memantik seniman untuk bergandengan tangan, bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan.

Seperti yang dilakukan Ruang Dalam Art House, NalarRoepa dan Lesbumi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka menggelar penggalangan dana lewat sebuah pameran seni rupa virtual. Panitia telah mengundang berbagai seniman untuk memamerkan karya-karya mereka secara virtual di media sosial Instagram.

Pembukaan Pameran Amal Covid-19, dilangsungkan Jumat, (15/5/2020) sore via akun Instagram @pameranamalc19. Pameran sendiri dilangsungkan secara virtual sampai 15 Juni 2020.

Sekitar 108 seniman tanah air turut menyukseskan pameran virtual yang bertema “Bangkit Dari Wabah” ini. Beberapa di antaranya termasuk nama-nama besar seperti Kartika Affandi, Nasirun, Agus Suwage, Bob Sick, hingga Bayu Wardhana. Karya-karya yang dipamerkan bisa juga dilihat di akun Instagram masing-masing seniman.

Hilmar Farid Setiadi selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang membuka acara menyampaikan, pihaknya memiliki data bahwa sebanyak 27 ribu seniman tanah air terdampak fenomena Covid-19. Kebanyakan dari mereka tidak punya penghasilan lain, selain dari berkesenian.

“Pameran ini sangat tepat waktu dan memiliki kontribusi yang besar bagi teman-teman yang terdampak,” ujarnya dalam video pembukaan pameran.

Ia menjelaskan, Pemerintah kini tengah mengupayakan agar Dana Apresiasi segera bergulir bagi ribuan seniman yang terdampak. Ia juga mengaku bangga dengan para seniman Jogja, yang selama masa pandemik selama ini sudah bergerak dengan menggalang bantuan, dan menggelar pertunjukan seni secara online. Hilmar juga berterimakasih atas kerelaan para peserta pameran untuk beramal pada sesamanya.

“[Para seniman] sudah merelakan bahwa hasil penjualan karya-karyanya akan diserahkan untum membantu teman-teman yang terdampak,” katanya.

Kurator seni rupa Oei Hong Djien menyambut baik keberadaan pameran yang diadakan ini, setelah beberapa waktu sempat vakum pameran seni di manapun juga. Semua berjalan secara virtual. Apakah kondisi seperti ini yang akan terjadi di dunia seni ke depan? Ia belum bisa memastikan.

“Ada rasa ketidakpastian, tapi masih penuh optimisme dan harapan,” katanya saat membuka pameran.

Sementara, kurator pameran ini Anzieb menjelaskan, wabah Covid-19 telah menyebabkan ribuan orang kehilangan nyawa, dan lebih banyak orang terkena PHK. Maka, Pameran Amal Covid-19 ini menurutnya merupakan jalan ikhtiar yang ditempuh para perupa dalam berkesenian untuk kemanusiaan.

“Karena, puncak dari kesenian itu sendiri adalah kemanusian agar tidak kehilangan konsep kesenian yang mengajarkan tentang cara hidup, mengajarkan tentang tepo seliro, mengajarkan manusia untuk memanusiakan manusia, saling memuliakan sesama, menebar kebaikan,” tuturnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.