Berita Nasional Terpercaya

5 Tips Nulis CV Agar Lolos Seleksi Beasiswa

0

Bernas.id – Menulis dan membuat Curriculum Vitae atau yang lebih dikenal dengan CV tidak bisa sembarangan. CV adalah salah satu persyaratan yang penting ketika kamu mengajukan lamaran, mulai dari lamaran kerja, lamaran magang, hingga lamaran untuk mendapatkan beasiswa.

Agar apa yang kamu ajukan mendapatkan perhatian oleh pihak penyeleksi maka kamu harus menulis CV dengan baik dan benar. Menulis CV untuk lamaran pekerjaan mungkin kamu sudah pernah mengetahuinya melalui pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, menulis CV agar lolos mendapatkan beasiswa sedikit berbeda.

Baca juga: Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

Oleh karena itu, simak 5 tips membuat Curriculum Vitae dibawah ini agar kamu lolos seleksi beasiswa.

1. Tuliskan Data Pribadi dan Status Pendidikan

Data pribadi adalah salah satu informasi yang sangat penting dalam sebuah CV. Pastikan kamu memberikan informasi yang jelas mengenai data pribadi, mulai dari nama, alamat, hingga kontak yang bisa dihubungi seperti email atau nomor telepon. Pada surat pengajuan beasiswa, cantumkan juga riwayat pendidikan kamu, biasanya mulai dari jenjang SMA ke atas. Cantumkan pendidikan non-formal yang pernah diikuti jika ada.

Selain itu, yang harus kamu tuliskan dalam CV adalah nilai IPK terakhir kamu. IPK merupakan salah satu standar yang dapat mengukur kemampuan dan prestasi akademik kamu. Pada umumnya IPK juga menjadi bahan pertimbangan awal untuk penerimaan atau seleksi kandidat penerima beasiswa.

Baca juga: 18 Jenis Konjungsi, Pengertian, dan Contoh Kalimat Terlengkap

2. Sertakan Karya Ilmiah yang Pernah Dipublikasikan

Untuk mendapatkan beasiswa, seseorang harus terbukti pintar dan memiliki daya pikir analitis yang bagus. Hal yang dapat membuktikan hal tersebut salah satunya dengan karya ilmiah yang pernah dipublikasikan. Beberapa program beasiswa akan mempertimbangkan karya ilmiah yang pernah kamu publikasikan karena karya ilmiah bisa dikategorikan sebagai prestasi atau pencapaianmu.

Beasiswa dibuat untuk memberi kesempatan bagi pelajar yang berprestasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Jika kamu mendaftar program beasiswa master degree (S2) atau doctoral degree (S3) Karya ilmiah merupakan suatu hal yang penting. Kamu perlu memberikan informasi dengan detail dimana karya ilmiahmu diterbitkan, kapan, dan dengan topik apa. Hal ini perlu dilampirkan agar pihak penyeleksi bisa mengetahui seberapa besar kompetensi dan minat kamu di bidang tertentu.

Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku

3. Sebutkan Prestasi yang Menunjang

Selain IPK dan publikasi karya ilmiah, prestasi juga menjadi salah satu bahan pertimbangan yang kuat bagi pihak penyeleksi untuk menerima kamu sebagai penerima beasiswa. Prestasi menjadi salah satu tolak ukur kemampuan kandidat untuk membuktikan kompetensi kandidat penerima beasiswa.

Prestasi yang kamu cantumkan bisa berupa prestasi akademik atau non-akademik. Kamu juga bisa mencantumkan prestasimu lewat penghargaan yang pernah kamu dapatkan, misalnya dalam lomba, seleksi, beasiswa yang pernah kamu terima, dan lain-lain. Buat prestasi penunjang dalam bentuk foto, video, atau website yang bisa kamu lampirkan sebagai bahan bukti.

Baca juga: Interpretasi : Pengertian , Tujuan, dan Macam-macamnya

4. Tulis Pengalaman yang Dimiliki

Pengalaman juga menjadi salah satu aspek dan bahan pertimbangan yang penting. Oleh karena itu, carilah pengalaman sebelum memutuskan untuk melamar beasiswa. Jadi, untuk bisa lolos beasiswa kamu harus merencanakan dari jauh-jauh hari.

Jika kamu bisa mencantumkan pengalaman kerja, magang, part-time, dan pengalaman lainnya akan menjadi nilai lebih untuk kamu. Hal ini akan menjadi nilai pembeda kamu dengan kandidat lainnya. Tuliskan deskripsi singkat dan jelas tentang pengalamanmu, durasi pengalaman, dan peran kamu.

Kamu cukup menuliskan pengalaman yang relevan dengan program beasiswa yang sedang kamu ikuti. Misalnya, beasiswa dari UNESCO maka kamu bisa menyebutkan pengalamanmu di bidang lingkungan hidup dan hal-hal yang berhubungan dengan itu.

Baca juga: Inilah Penggunaan Kata Sambung Di dan Kata Depan Di yang Benar

5. Sebutkan Kompetensi dan Relevansi

Penyeleksi beasiswa dapat menerka kompetensi kamu dengan melihat dari hobi, latar belakang, kursus yang diikuti, kegiatan dan pengalaman yang kamu sebutkan. Misalnya, kamu menonjol di bidang public speaking, people management, analisa, dan kompetensi lainnya.

Selain itu, untuk memberikan informasi tambahan bagi penyeleksi beasiswa, kamu juga bisa menyertakan skill yang kamu kuasai misalnya programming language C, Python, Microsoft Office, Adobe Photoshop, dan skill teknis lainnya. Pastikan kamu menuliskannya dengan format yang mudah dibaca.

Baca juga: Kaidah Penulisan Huruf Miring dan Tujuan Penggunaannya

Selain kelima tips yang bisa kamu ikuti di atas, yang harus kamu ingat adalah CV yang baik adalah CV yang memiliki relevansi dengan program beasiswa yang kamu ikuti. Semenarik apapun latar belakang kamu, tidak akan bernilai jika tidak ada hubungannya dengan program beasiswa yang kamu ikuti.

Oleh karena itu, kamu bisa memiliki beberapa versi CV atau setiap kamu hendak mengirimkan CV hendaknya kamu edit dulu untuk disesuaikan dengan program yang kamu ikuti.

Hal itu penting karena penyeleksi kemungkinan besar akan memilih kandidat dengan relevansi CV yang sesuai dengan tujuan program yang ditawarkan. Pastikan poin yang kamu sampaikan di CV memiliki kesinambungan dengan tujuan beasiswa yang hendak kamu daftarkan.(sn)

Baca juga: 4 Tips Menulis Motivation Letter yang Baik Agar Lolos Beasiswa

Leave A Reply

Your email address will not be published.