Berita Nasional Terpercaya

Darurat Pakan, Komunitas Kusir Andong Yogyakarta Terdampak Covid-19 Disumbang Pelet Hijauan

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID- Dampak dari pandemi Covid-19 telah menjalar ke seluruh sendi kehidupan, termasuk ke komunitas  andong yang menjadi salah satu ikon wisata Yogyakarta. Untuk saat ini, pendapatan tidak ada, tetapi harus tetap memberi makan keluarga dan kudanya.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus mengatakan kuda penarik andong tidak mungkin dijual karena kuda tersebut mitra kerja kusirnya, di mana pada kondisi normal menjadi partner untuk menyambung kehidupan. “Saat Covid-19 melanda, jangankan memberi makan keluarga, memberi maka kuda saja mengalami kesulitan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurut Prof Ali, jika dalam situasi normal, para kusir andong ini meski tinggal di perkotaan, tidak kesulitan untuk mendapatkan pakan karena ada yang menyetor dan uang untuk membeli juga ada. “Saat pandemi covid-19, penyetor pakan tidak ada, duit untuk membeli juga tidak ada,” ucapnya.

Prof Ali pun berharap dengan aksi peduli pakan hijauan ini dapat menopang kehidupan selama kedaruratan pandemi Covid-19 bagi keluarga komunitas kusir andong Yogyakarta untuk pemenuhan pakan ternak kuda. “Ini menjadi bagian dari mandat perguruan tinggi melalui Tri Dharmanya untuk menghasilkan terobosan riset yang produknya dapat bermanfaaat bagi kemanusiaan,”terang Prof Ali.

Menurut Prof Ali, salah satu alternatif solusi bagi darurat pakan ternak kuda pada komunitas andong Yogyakarta adalah penerapan teknologi tepat guna pelet hijauan pakan yang memiliki keunggulan di antaranya bentuk pelet sudah berupa campuran bahan yang diperlukan dengan komponen utama hijauan bernutrisi tinggi. “Bentuk pelet ini akan memperkecil peluang ternak memilih, sehingga memperkecil peluang sisa pakan dan memudahkan manajemen ketika berada di lapangan karena kering dan mudah dipack atau dimobilisasi,” bebernya.

“Selain itu awet, dapat disimpan lama dibanding dengan pakan segar,” imbuhnya.

Prof Ali menyatakan pelet hijauan berbahan utama hijauan berupa campuran berbagai macam rumput liar atau rumput lapangan yang di dalam dunia pertanian dikenal sebagai jenis gulma. “Ada banyak gulma dengan nutrisi tinggi yaitu kadar protein kasar antara 20-29%. Pelet hijauan pakan yang diberikan kepada komunitas andong Yogyakarta ini merupakan campurannya, sehingga diperoleh pakan dengan kandungan nutrisi protein kasar 15% dan serat kasar 20%,” tutupnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.