6 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis di Media Sosial
Bernas.id ? Maraknya bisnis online di dunia maya membuat banyak pebisnis pemula muncul dan memcoba peruntungannya. Ada yang langsung melejit namun kemudian hilang, ada juga yang naiknya perlahan dan bisa bertahan.
Kemudahan yang dirasakan untuk memulai bisnis online membuat bisnis ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Kemudahan membuat akun media sosial kemudian mengoperasikannya dengan smartphone dan internet, orang sudah bisa mulai bisnis online.
Agar kamu tidak menjadi pebisnis online yang hanya tampil sebentar di media sosial kemudian hilang, sebaiknya kamu simak 6 kesalahan yang harus dihindari saat memulai bisnis online di media sosial.
1.Berbisnis karena Ikut-ikutan
Banyaknya orang yang sukses berbisnis online kemudian membuat kamu membulatkan tekad untuk resign sebagai karyawan. Apakah itu keputusan tepat? Sebaiknya jangan memulai berbisnis online hanya karena ikut-ikutan.
Segala sesuatu yang dilakukan dan berhasil atau sukses tentu ada proses, strategi, serta ilmu yang diterapkan. Bisnis online tidak sekedar kamu pasang foto dagangan di media sosial kemudian orang akan berdatangan untuk membeli. Tentu saja tidak demikian. cara mereka memasarkan produknya, bagaimana konsepnya, dan lain sebagainya. Tidak berhenti di situ, kamu pelajari polanya kemudian sesuaikan dengan ciri khas dan kemampuanmu atau istilah kerennya ATM (amati, tiru, modifikasi).
2.Membeli Followers
Yang terlihat keren dari sebuah sosial media tidak hanya postiangannya tapi jumlah followersnya. Semakin banyak jumlah followers artinya akun tersebut berkualitas dan terpercaya. Hal ini kemudian membuat banyak pebisnis online mengambil jalan pintas dengan membeli followers. Sayangnya, followers yang dibeli adalah akun-akun yang tidak aktif.
Kamu harus bijak dalam menyikapi hal in. Pengguna media sosial alias netizen kini semakin kritis dan tidak mudah tertipu. Orang akan tahu jika ada akun yang membeli followers. Misalnya, followers 100.000, tapi yang memberikan ?like? hanya 10 dan tidak ada komentar di hampir semua postingan maka orang pun pasti akan curiga. Yang penting bukan jumlah followers tapi komunikasi antara akun dengan followers-nya.
3.Anti untuk Follow Akun Lain
Sebagai pebisnis pemula justru yang pertama kali harus kamu lakukan adalah follow orang sebanyak-banyaknya. Terutama yang sesuai segmen pasar kamu dan memiliki ketertarikan dengan produk yang kamu jual.
Sebaliknya, jika ada konsumen yang mem-follow akun kamu sebaiknya kamu follow back mereka. Dengan demikian, kamu bisa menjalin interaksi dengan konsumen
4. Asal Posting Konten
Apa yang dilihat oleh pengguna internet saat online tentu adalah konten, baik di Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, dll. Sangat penting kamu memperhatikan konten untuk akun sosial media kamu, baik konsep maupun kualitas gambar.
Misalnya, kamu posting foto produk namun kualitasnya buruk, gambarnya buram, deskripsi produk tidak jelas, itu sangat mengganggu mata konsumen. Belum lagi soal konsep konten, kamu harus memikirkan cara sekreatif mungkin. Misalnya, produk sambal, jangan hanya foto produknya saja tapi sertakan juga sambal di atas nasi panas dengan piring yang bagus, itu tentu akan membangkitkan selera konsumen.
5.Pasif atau Kurang Responsif
Akun yang popularitasnya bertahan lama adalah akun yang bisa membangun keterlibatan audiens di media sosial. Tentu dalam hal ini pebisnis harus terlebih dahulu bergerak bukan sebaliknya. Sayangnya sejumlah pebisnis agak lambat merespons berbagai umpan balik dari orang-orang yang berkomentar di postingan atau mengirim pesan melalui DM.
Jangan kamu merasa sudah mencantumkan kontak nomor di bio kemudian konsumen akan mencarinya di situ. Seringkali pengguna media sosial lebih suka bertanya-tanya langsung di kolom komen dan bukan mengontak nomor WA di Bio. Untuk itu, cepatlah merespons setiap pesan yang masuk dan sabar dalam melayani konsumen sehingga konsumen merasa senang berbelanja di situ.
6.Tidak Menganalisis Konsumen
Agar dapat memahami perilaku konsumen dalam menggunakan media sosial pebisnis harus menganalisis calon konsumennya. Media sosial sekarang sudah canggih dan dilengkapi dengan fitur insights, khususnya untuk akun dengan profil bisnis. Nah, manfaatkan fitur tersebut untuk mengenal demografi konsumen dan perilakunya.
Contohnya di Instagram, pengguna akun bisnis dapat mengetahui lokasi followers-nya, mayoritas usia dan jenis kelaminnya, serta waktu rata-rata followers berada di Instagram pada setiap hari dalam seminggu. Dengan data tersebut, pebisnis dapat membuat strategi promosi yang lebih tepat sasaran.
Pastikan kamu tidak melakukan keenam kesalahan tersebut saat berbisnis online lewat sosial media ya. Terus tingkatkan kemampuan digital marketing kamu dengan dimentori oleh para ahlinya langsung. Info lengkapnya, klik saja: https://bernas.info/MentoringDigitalMarketing . Di situ kamu akan dilatih untuk meningkatkan income hingga belasan juta rupiah. (sn)