Berita Nasional Terpercaya

Simak 5 Cara Efektif Menerapkan Disiplin Positif Selama Belajar di Rumah

0

Bernas.id  – Masa pandemi ini, merupakan saat yang tepat jika orangtua maupun guru mulai menerapkan disiplin positif kepada murid-murid selama belajar di rumah. Disiplin positif merupakan sebuah konsep pembentukan kebiasaan kepada murid yang menekankan kepada kemampuan murid untuk melihat sebuah perilaku bisa diterima atau tidak, dengan cara yang lembut tapi tegas. Untuk bisa mencapai hal tersebut, menurut Dr Jane Nelsen yang mengembangkan konsep disiplin positif, ada 5 cara yang bisa diambil oleh orangtua dan pendidik. 

Yang pertama adalah lebih banyak bertanya dan menghindari memberi nasihat. Selalu mulai bertanya tentang perasaan anak sebelum bertanya ke permasalahan langsung. Dengan memberikan pertanyaan, akan memicu dan melatih anak dalam menelaah apa yang sudah dilakukannya. Jika terlalu banyak memberi nasihat, maka anak akan cenderung malas bercerita permasalahannya, dan cenderung untuk menghindar dari permasalahan. 

Bersikap baik, lembut namun tegas merupakan hal kedua yang bisa dilakukan untuk menimbulkan disiplin positif pada murid. Ketegasan bukan berarti bersikap galak, tetapi lebih kepada mengajak murid melihat kembali tujuan belajarnya. Setelah itu, tegas meminta murid mau konsisten untuk berusaha hingga bisa mencapai apa yang diinginkannya. Ketegasan ini bisa diterapkan saat membagi jadwal kapan harus menyelesaikan tugas dan waktu bermain. 

Bagian ketiganya, sebelum mengoreksi kesalahan, orangtua dan pendidik harus bisa membangun koneksi. Membina hubungan dan komunikasi dengan murid, serta membahas alasan mengapa suatu permasalahan bisa terjadi serta mencari apa solusinya. Jika koneksi terjalin dengan baik, maka disiplin positif akan mudah diterapkan karena murid tidak akan merasa dihukum dan lebih terbuka untuk mau melakukan perubahan. 

Dalam disiplin positif, orangtua maupun pendidik harus komunikasi dengan murid berkenaan dengan kesepakatan belajar yang akan diterapkan menjadi saran yang keempat. Kesepakatan tersebut dibuat bertiga agar murid ikut merasa bertanggung jawab. Tidak hanya dibuat, kesepakatan tersebut harus dikaji ulang selama beberapa  hari setelah dijalankan, misal setelah tiga hari. Hal ini untuk memastikan bahwa apakah ada masalah saat dijalankan, adakah hal yang perlu diubah, apakah semua pihak sudah nyaman dengan kesepakatan tersebut. Kesepakatan bisa ditulis di kertas dan ditempel pada dinding yang posisinya sejajar dengan mata murid agar mereka bisa mengingat dengan mudah. 

Saran yang kelima adalah dengan menggunakan “Pesan Saya …” atau “I Message”. Di mana orangtua atau pendidik menyampaikan kepada murid dengan kalimat yang dimulai dengan menyatakan perasaannya. Apa yang dirasakan saat murid melakukan sesuatu dan bisakah murid melihat bahwa perilakunya tidak sesuai dan bisakah murid mau berubah sehingga perilakunya sesuai. Dengan demikian, murid tidak merasa terintimidasi dan mau berdisiplin tanpa harus ada hukuman atau hadiah. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.