Klinik Pemulihan Bisnis Membuktikan ABDSI Sebagai Asosiasi Pendamping Bisnis yang Profesional
Bernas.id – Pandemi yang berkepanjangan ini membuat banyak UMKM mulai kesulitan menjalankan usahanya, beberapa terpaksa berhenti beroperasi dan merumahkan karyawannya. Karena itulah Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) sebagai perkumpulan konsultan pendampingan bisnis membuka Klinik Pemulihan Bisnis bagi UMKM terdampak pandemi covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum ABDSI, Cahyadi Joko Sukmono, dalam Forum EksplorAhli ABDSI pada Rabu 1 Juli 2020, bahwa Klinik Pemulihan Bisnis dimaksudkan untuk mendampingi UMKM dalam mempercepat upaya adaptasi dan pemulihan dalam masa krisis akibat pademi ini.
Sementara Early Rahmawati yang merupakan Koordinator Nasional UMKM Crisis Center pada kesempatan menjadi narasumber utama dalam Forum EksplorAhli menyampaikan bahwa UMKM Crisis Center didirikan sebagai tata kelola kolaborasi multipihak dalam merespon dampak pandemi terhadap ekonomi dan UMKM, dengan rencana aksi yang dibagi dalam tiga fase berikut.
Pertama adalah Fase Tanggap Darurat
Pada tahap ini, fokus pelayanan UMKM Crisis Center berfokus pada pendataan cepat, penyangga pemasaran, pendampingan BRP dan BDRP serta pendampingan akses program dan bantuan. Tahap ini akan selesai pada akhir bulan Juli 2020.
Kedua adalah Fase Adaptasi dan Pemulihan
Pada tahap ini ABDSI program ABDSI adalah dengan mendirikan Klinik Pemulihan Bisnis dengan inovasi pendampingan berbasis keperantaraan akses pasar, teknologi, sumberdaya, perijinan, dan pembiayaan usaha. Direncanakan tahapan ini akan berlangsung hingga Desember 2020. Program inilah yang dilaunching dalam kegiatan Forum EksplorAhli hari ini yang menghadirkan stah ahli dan staf khusus dari kantor staf presiden, kementerian koperasi UKM, kementerian desa dan PDT, serta dari KOMPAK.
Ketiga adalah Fase Restrukturisasi dalam Kenormalan Baru (New Normal)
Setelah Desember 2020 hinggal akhir Desember 2021, ABDSI menetapkan sebagai kenormalan baru. Fokus pendampingan lebih kepada restrukturisasi usaha, bagaimana UMKM menata sumber daya yang dimiliki agar usaha kembali pulih dan menemukan kondisi optimalnya dalam kenormalan baru.
Early juga menjelaskan bahwa saat ini sudah masuk pada tahap 2 yaitu adaptasi dan pemulihan, maka ABDSI mulai mempersiapkan Klinik Pemulihan Bisnis. Dalam prosesnya, ABDSI memberi pelatihan dan sekaligus memberikan sertifikasi Standar Kompetensi Khusus Pendampingan Usaha Terdampak Pandemi.
Langkah yang akan dilakukan KPB adalah mengundang berbagai pihak seperti BUMN, BUMD, swasta sebagai pengambil alih produk UMKM yang akan dikurasi oleh KPB bekerjasama dengan berbagai lembaga. Tidak kalah pentingnya adalah KPB akan menggandeng lembaga terkait perizinan dan pembiayaan usaha, yang akan mempercepat pemulihan UMKM, yang secara tidak langsung akan memulihkan ekonomi bangsa.