Berita Nasional Terpercaya

4 Kesalahan Fatal dalam Membangun Personal Branding

0

Bernas.id – Personal branding nampaknya saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan baik secara offline maupun daring guna menuju tangga kesuksesan. Personal branding sendiri menurut Montoya adalah sebuah seni yang menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan membentuk persepsi publik secara aktif. Apa dan bagaimana gambaran orang lain terhadap sosok figur tertentu. Ciri khas yang melekat pada seseorang baik secara kepribadian, keahlian/kemampuan, maupun prestasi.

Menurut Dewa Eka Prayoga, personal branding adalah apa yang orang lain ingat tentang kita saat di belakang kita. Artinya ini mutlak atas penilaian orang lain, bukan apa yang disampaikan oleh diri sendiri.

Personal branding sangat berguna dalam segala lini kehidupan. Seorang dokter perlu membangun brand-nya sebagai sosok dokter yang humble, rapi, dan tepat diagnosa misalnya. Atau seorang penjahit baju perlu menciptakan personal brand-nya sebagai penjahit yang on time. Seorang onlineshop sangat perlu meyakinkan customer bahwa dirinya adalah onlineshoper terpercaya atau owner sebuah kafe terkenal dengan fast respon saat pelanggan memberikan masukan dan saran terhadap pelayanan di kafenya adalah beberapa contoh perlunya membangun personal branding dalam dunia usaha.

Begitu pentingnya personal branding, saat ini banyak orang yang berusaha membangun brand dirinya. Berbagai usaha dilakukan agar brand melekat pada dirinya tapi tak sedikit pula yang melupakan bagaimana membangun personal branding yang tepat.

Setidaknya ada 4 kesalahan fatal dalam membangun personal branding yang banyak dilakukan.

Pertama, Bukan Personal Branding yang Dilakukan tapi Personal Promotion

“Saya sudah menulis sepuluh buku solo dan semuanya best seller,” misalnya. Ini akan menjadi personal promotion jika tak dapat menunjukkan kesepuluh buku karyanya yang best seller. Personal promotion tidak ubahnya seorang sales yang diwajibkan menjual produk dan harus closing. Namanya sales ya tugasnya memang promosi produk, promosi diri sendiri sementara personal branding adalah penilaian orang lain terhadap diri kita. Share buku-buku dengan nama kita sebagai penulisnya maka secara tidak langsung orang akan berpikiran “oh si A seorang penulis, bukunya best seller lagi,” setelah melihat buku-buku itu. Inilah personal branding

Kedua, Melakukan Pencitraan

Pencitraan, sebuah istilah yang sudah sering kita dengar. Pencitraan dianalogikan sebagai sebuah cara membangun citra diri di mata orang lain, umumnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pencitraan karena mempunyai tujuan-tujuan tertentu. “Capek,” begitu ujar Dewa karena tidak sesuai passion diri, membohongi diri sendiri. Apa contohnya? Memposisikan diri sebagai onlineshop yang beromset besar misalnya, padahal kenyataannya bukti transferan hasil copas dari olshop lain yang telah diedit. Pernah menemui hal semacam ini?

Personal branding yang benar adalah tunjukkan kemampuan. Biar transferan sedikit tapi asli dan kontinyu ada setiap hari. Jadi tidak capek mencari-cari bahan pencitraan diri karena memang yang ditunjukkan adalah kemampuan diri.

Ketiga, Membangun Kontroversi

Masih ingat Youtuber yang memuat konten sedang syuting padahal dianjurkan social distancing? Atau artis yang menunjukkan saldo ATM? Umumnya cara-cara kontroversial seperti ini hanya akan menjadikan personal branding booming dalam waktu singkat. Setelah itu tenggelam, dilupakan lagi. Berbeda jika yang ditunjukkan adalah sebuah reputasi, maka ada atau tidak ada akan tetap diingat karena reputasinya. 

Terakhir, Mencari Sensasi

Mau dibilang seorang milyuner dengan menunjukkan koleksi mobil mewah? Atau ingat sosok pengacara yang sering twitwar debat dengan artis-artis? Ini sebagian cara membangun personal branding yang salah karena mengumbar sensasi bukan prestasi.

Memang personal branding sangat vital saat ini tapi tidak bisa dibangun hanya dalam hitungan jam, hari, atau bulan. Butuh waktu bertahun-tahun sehingga masyarakat yang akan menyematkan brand itu sendiri tanpa kita minta.

Leave A Reply

Your email address will not be published.