Berita Nasional Terpercaya

Kecerdasan Pedagogik yang Harus Dimiliki Guru untuk Mengajar PJJ Lebih Baik

0

Bernas.id – Pembelajaran jarak jauh di wilayah zona selain hijau yang terdampak Covid-19 masih akan dilaksanakan di pekan-pekan mendatang. Berbagai pelatihan gratis bagi guru-guru untuk menguasai teknologi yang bisa membantu dalam pembelajaran pun banyak dilakukan oleh berbagai organisasi dan komunitas. 

Namun, untuk membuat pembelajaran jarak jauh dengan kualitas lebih baik, dituntut bukan hanya penguasaan teknologi saja. Guru harus memiliki kecerdasan pedagogik yang mumpuni untuk dapat membuat murid termotivasi bergerak untuk belajar. Apakah kecerdasan pedagogik yang harus dikuasai guru itu?

Kecerdasan pedagogik ini sudah dibahas sejak tahun 1989, pada sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Louis Rubin pada Journal of Teacher Education berjudul The Thinking Teacher: Cultivating Pedagogical Intelligence. Dalam artikel tersebut, Rubin mengatakan bahwa kecerdasan pedagogik bukan tentang yang dilakukan guru-guru sudah berpengalaman. Namun, tentang bagaimana guru-guru memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan di dalam kelas untuk memastikan anak belajar. 

Guru-guru yang memiliki kecerdasan pedagogik akan memiliki tujuan bukan hanya sekedar menyampaikan pelajaran, seperti yang dilakukan kebanyakan guru-guru. Mereka akan memusatkan pembelajarannya pada instruksi-instruksi yang diberikan sehingga anak mau belajar. Mereka akan melihat bagaimana anak merespon dan memperlihatkan hasil pemikirannya sehingga tercapai tingkat pemahaman yang diinginkan. 

Menurut Rubin, ada dua macam guru yaitu prescriptive teacher dan autonomous teacher. Jika diartikan, prescriptive berasal dari kata prescription yang berarti resep, yang berarti prescriptive teacher adalah guru-guru yang hanya bisa mengajar jika ada tuntunan, prosedur yang harus dibuatkan sebelumnya. Ini adalah guru-guru yang selalu menunggu turunnya arahan dari pengawas maupun pihak dinas. Sementara, autonomous teacher merupakan guru yang memiliki otonomi dalam dirinya, yang bisa menggerakkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar murid. 

Saat eksekusi pembelajaran jarak jauh, maka autonomous teacher akan lebih bisa menggerakkan murid untuk belajar, dengan instruksi efektif dan bisa menyesuaikan dengan kondisi murid. Sementara, prescriptive teacher cenderung selalu ingin menerangkan dalam konferensi video berjam-jam yang bisa dikeluhkan orangtua karena menghabiskan kuota. 

Begitu juga yang dilakukan oleh Universitas Mahakarya Asia yang memastikan para pengajarnya memiliki kemampuan dalam memberikan instruksi melalui platform digital dengan sistem pembelajaran daringnya. Membuat mahasiswa tetap termotivasi dan semangat belajar. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.