Haji di Tengah Pandemi Covid-19: Tawaf dengan Jaga Jarak dan Dilarang Menyentuh Ka’bah
Bernas.id – Haji merupakan rukun Islam yang kelima, sebuah rukun yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang telah mampu. Mampu di sini mencakup secara lahir maupun dhohir. Mampu secara finansial maupun mental spiritualnya. Jika tahun-tahun sebelumnya ibadah haji diikuti oleh sekitar 2 juta jamaah, untuk kali ini berbeda. Karena musim haji tahun ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19 maka jumlah jamaahnya pun akhirnya dibatasi hanya sekitar 1000 jamaah saja. Demikian juga dengan pelaksanaannya pun berbeda.
Disampaikan oleh asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji, Mohammed bin Wasl Al-Ahmadi semua jamaah haji harus menjalankan protokol yang telah ditetapkan. Antara lain pengukuran suhu badan ketika baru hadir, juga menjalankan karantina, memakai masker, menjaga jarak sesuai tanda yang telah diberikan di lantai, keluar dan masuk melalui jalur yang telah ditetapkan, juga dilarang menyentuh Ka'bah karena memang Ka'bah ditutup oleh pihak yang berwenang. Petugas medis juga menyemprotkan disinfektan pada barang-barang bawaan jamaah haji, serta disinfeksi di daerah sekitaran Ka'bah.
Sementara itu akses keluar masuk masjid telah ditetapkan yaitu membentang dari selatan dan barat masjid, daerah sekitar area sa'i. Semua diterapkan agar jamaah aman dari paparan virus Covid-19.
Kemarin (29/7) ratusan jamaah nampak sedang melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali berlawanan arah jarum jam. Terlihat dengan jelas bahwa jaga jarak sangat ditekankan, hal ini nampak dengan adanya pasukan yang menertibkan di antara para jamaah. Sebagian besar jamaah juga terlihat memanfaatkan fasilitas payung yang telah disediakan untuk melindungi diri dari panasnya terik matahari.
Hari ini (30/7) jamaah haji akan melakukan perjalanan ke Arafah guna mendengarkan khutbah sebagai penanda puncak ibadah haji kemudian bermalam di Muzdalifah sebelum akhirnya kembali ke Mina.