Mendagri: Pilihlah Kepala Daerah yang Bisa Tangani Pandemi Covid-19
BERNAS.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar tahun ini menjadi momentum baik untuk pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan pandemi Covid-19. Bahkan, termasuk upaya menangani dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Tito menyebutkan hal ini juga menjadi kesempatan rakyat untuk memilih pemimpin yang benar-benar memiliki gagasan dan melakukan tindakan nyata mengatasi pandemi Covid-19. Sehingga, ia meminta kepala daerah yang tidak berbuat apa-apa saat Covid-19 supaya tidak dipilih lagi. Ada tantangan menangani pandemi Covid-19 terutama bagaimana mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
“Yang tidak berbuat daerahnya karena Covid-19, ya jangan dipilih kalau saya begitu, jangan dipilih. Pusat sudah all out, daerah juga all out, sehingga akhirnya bisa mengendalikan masyarakat, karena problema pandemi Covid-19 ini sebenarnya problem bagaimana mengendalikan masyarakat yang 270 juta ini taat pada protokol kesehatan. Itu tidak gampang di negara sebesar Indonesia ini,” terang Mendagri Tito Karnavian dalam laman resmi Kemendagri, Jumat (31/7/2020).
Upaya menanggulangi wabah Covid-19 ini bukan pekerjaan pemerintah pusat saja tetapi menjadi tugas semua pihak termasuk rakyat. Sebab, jika pusat saja yang sepenuhnya turun, mesin pemerintahan yang bergerak baru 50 persen. Sedangkan, di era otonomi daerah maka sebagian kewenangan ada di tangan daerah. Setidaknya 270 daerah akan menyelenggarakan Pilkada tahun 2020.
“Nah 270 (daerah) akan Pilkada. Pilkada itu adalah pertarungan hidup mati untuk kekuasaan di daerah. Nah kita giring isunya menjadi pertarungan sehat, kontestasi sehat, adu gagasan, adu berbuat untuk menangani Covid-19. Apa gagasan para calon bupati atau wali kota atau gubernur untuk menangani Covid-19 di daerahnya dan dampak sosial ekonominya?,” tegas mantan Kapolri itu.
“Pilih mereka yang punya gagasan yang baik, pilih mereka yang bisa mengendalikan. Kalau seandainya yang tidak bisa mengendalikan dan tidak punya gagasan, tidak punya konsep segala macam ya kasihan rakyatnya nanti. Berantakan nanti, Covid-nya di mana-mana. Tapi yang punya konsep, punya keseriusan, punya kesungguhan itu yang terbaik, maka pilihlah. Rakyat itu di negara demokrasi faktanya dia hanya menunjukkan powernya pada saat election atau pemilihan,” pungkas Mendagri.
Salah satu perhatian pemerintah saat ini adalah penyelenggaran Pilkada 2020 yang harus memperhatikan protokol kesehatan baik penyelenggara, pengaman, pengawas, maupun para pemilih. Oleh karenanya, penyelenggaraan Pilkada juga diharapkan daerah-daerah dapat mengendalikan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. (mta)