Berita Nasional Terpercaya

Lonjakan Tinggi, Sleman Akan Beli Alat PCR Sendiri

0

SLEMAN, BERNAS.ID– Sleman berencana membeli alat Polymerase Chain Reaction (PCR) agar bisa melakukan uji sendiri untuk tes usap atau swab terkait melonjaknya orang yang positif Covid-19. Pembelian PCR perlu segera dilakukan agar lebih cepat mendeteksi penyebaran virus corona atau Covid-19. Di sisi lain, juga dipicu karena penuhnya kapasitas sejumlah laboratorium di Yogyakarta untuk uji PCR.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan pembelian alat PCR untuk penanganan yang lebih cepat. “Kita akan mengusahakan membeli alat (PCR-red) untuk membaca swab test agar kalau ada tes swab, siang atau sore bisa keluar hasilnya sehingga penanganan lebih cepat,” jelasnya di Pendopo Parasamya Sleman, Senin 3 Agustus 2020.

Sri juga mengatakan nanti Asrama Haji akan dioperasikan untuk pasien positif Covid-19 asimptomatis dengan tubuh yang terlihat masih sehat tanpa ada gejala. “Kalau nanti gejala Covid-19 sudah tampak secara medis nanti baru dirujuk ke rumah sakit atau kalau sudah mulai negatif saat perawatan, nanti dipersilahkan pulang,” katanya.

Tambah lanjutnya, jumlah lonjakan positif Covid-19 di Kabupaten Sleman muncul karena adanya orang yang bekerja di luar daerah seperti Kalimantan, Jawa Timur, dan Papua. Lalu ketika mereka pulang, dicek di Sleman positif Covid-19 dan mereka sudah menulari keluarga atau teman.

Untuk menekan lonjakan jumlah positif, Sri Purnomo akan menyosialisasikan gerakan menyadarkan kembali ke masyarakat bahwa Covid-19 belum selesai karena belum selesai. “Masyarakat harus menjaga protokol kesehatan secara maksimal,” ucapnya.

Sedangkan, Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Sleman mengatakan bahwa Asrama Haji berkapasitas 130 orang. “Saat ini, sudah masuk sekitar 20 kasus positif Covid-19,” katanya.

Terkait Puskesmas Depok 1 yang ditutup karena ada satu orang positif Covid-19 yang menulari 9 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari bidan dan perawat. “Kita akan tutup selama 3 hari, Sabtu, Minggu, dan Senin untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh dengan desinfektan. Pelayanan dialihkan ke Puskesmas Depok 2 dan 3,” ucapnya. 

Joko mengatakan saat ini dari kapasitas rawat inap isolasi di Kabupaten Sleman yang berjumlah 117 kamar sudah terisi 105 orang dengan positif Covid-19. Ia juga menegaskan saat ini Sleman tidak mengijinkan warga yang bergejala ringan untuk dirawat di rumah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terkait kedisiplinan masyarakat.

Data per 1 Agustus, ada 133 orang yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Sleman dengan 88 persennya orang yang positif tanpa gejala, sedangkan hanya 8 dengan gejala berat dan 8 dengan gejala ringan. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.