Berita Nasional Terpercaya

Satgas: Belum Ada Obat Covid-19, Indonesia Libatkan 5 Asosiasi Dokter Spesialis

0

BERNAS.ID – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan sampai sekarang belum ada obat untuk penyakit Covid-19. Para ilmuwan di berbagai negara terus berupaya menciptakan vaksin untuk menangani pandemi Covid-19. 

“Ilmuwan dan negara-negara yang ada di dunia terus berlomba untuk menciptakan obat ataupun vaksin guna menyembuhkan COVID-19,” terang Wiku saat siaran pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis (20/8/2020) sebagaimana dikutip Bernas.Id dari laman resmi www.covid19.go.id. 

Ia menyebutkan Menteri BUMN Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi akan melaksanakan pertemuan dengan Pemerintah Tiongkok. Mereka membahas kerjasama bilateral dalam penanganan Covid-19, salah satunya terkait produksi vaksin. Selain itu membahas terkait kontribusi alat kesehatan. 

Wiku membeberkan tentang pengobatan pasien positif Covid-19 di Indonesia. Adapun proses perawatan medis, beberapa obat maupun treatment yang sebelumnya digunakan untuk mengobati penyakit lainnya digunakan untuk menangani pasien yang positif terinfeksi virus corona. 

“Sebagian menunjukkan efek positif, meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betul-betul dapat direkomendasikan aman dan efektif,” imbuhnya.

Perawatan medis di Indonesia

Disampaikan Wiku, ada beberapa perawatan medis yang dikembangkan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Indonesia pun melibatkan 5 asosiasi dokter spesialis, yaitu Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).

Kementerian Kesehatan RI dan kelima asosiasi itu telah bekerjasama dan memberikan saran terkait alur penanganan pasien positif Covid-19. Para dokter yang menangani kasus konfirmasi bisa memberikan pengobatan sesuai dengan ketersediaan obat maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki masing-masing daerah. 

“Disampaikan, bahwa untuk pasien-pasien dengan gejala ringan, selain isolasi mandiri, diberikan beberapa obat, salah satunya tentang vitamin, vitamin C, antivirus dan beberapa antivirus yang memiliki potensi menyembuhkan Covid-19,” jelasnya. 

Saat ini kata Wiku, dokter-dokter yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi dimaksud telah merekomendasikan beberapa obat diantaranya favipiravir, remdesivir, lopinavir-ritonavir, oseltamivir. dan obat-obatan lain seperti Paracetamol untuk menurunkan panas atau demam lebih dari 38 derajat celsius. Sementara, obat yang direkomendasikan untuk pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang antara lain klorokuin dan azitromisi.

“Beberapa antikoagulan, apabila terjadi terjadi potensi penggumpalan darah,” sambung Wiku yang juga ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. 

Untuk gejala berat atau kritis obat yang digunakan adalah kortikosteroid dan antibiotik spektrum luas sesuai dengan perkembangan klinisnya. 

“Kami sampaikan ini agar dokter-dokter yang menangani pasien Covid-19 dapat betul-betul dapat memilih pengobatan yang terbaik,” tegasnya. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.