Ekonomi Kota Jogja Kini Mulai Menggeliat
YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta setelah sekitar satu semester terdampak pandemi COVID-19 dinilai mulai menggeliat. Meski demikian belum maksimal karena tidak terjadi secara merata di seluruh bidang usaha.
?Sebagian sektor usaha di Kota Yogyakarta mulai kembali menggeliat, mulai bisa bernafas meski belum semuanya bisa dilakukan secara maksimal,? kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Minggu (13/9/2020).
Heroe berpendapat, berdasarkan survei secara acak yang dilakukan di sejumlah tempat usaha, seperti pasar tradisional diketahui omzet pedagang saat ini rata-rata sekitar 50 persen, bahkan masih ada toko atau kios yang belum mampu mengembalikan omzet mereka seperti saat sebelum terjadi pandemi COVID-19.
?Ada toko yang hanya memperoleh tiga hingga lima konsumen dalam satu pekan. Warung-warung makan pun masih ada yang belum bisa mengembalikan omzet mereka seperti kondisi normal,? katanya.
Heroe menduga, geliat ekonomi di Kota Yogyakarta akan kembali pada kondisi normal apabila kegiatan pariwisata dan pendidikan sudah bisa berjalan dengan normal.
?Yogyakarta sangat mengandalkan roda perekonomiannya dari pendidikan dan pariwisata. Keberadaan mahasiswa, pelajar, dan wisatawan menjadi pengungkit perekonomian di kota ini,? jelasnya.
Karena itu, menurut Heroe, pada kondisi yang belum normal seperti saat pandemi, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak bisa menghitung secara pasti pertumbuhan ekonomi pada tahun ini hingga akhir tahun.
?Dalam masa pandemi seperti saat ini, prediksi pertumbuhan ekonomi sangat sulit dihitung karena tidak ada angka-angka normal yang bisa dijadikan patokan untuk hitungan,? katanya.
Walau demikian, Heroe menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta tetap akan berupaya untuk menjaga kondisi perekonomian dengan baik sehingga aktivitas perekonomian tetap berjalan.
?Agar perekonomian tetap berjalan dan pencegahan penularan COVID-19 bisa dilakukan maksimal, maka satu-satunya jalan adalah menjalankan seluruh protokol kesehatan secara disiplin. Tidak ada cara lain,? tegasnya. (den)