Berita Nasional Terpercaya

Teknologi Bot Menulis untuk Mengerjakan PR: Pintar Murid atau Guru?

0

Bernas.id – Perkembangan teknologi yang sangat pesat sering membuat sebuah fenomena lama menjadi muncul kembali namun dengan bentuk yang baru. Teknologi bot atau teknologi robot merupakan sebuah kemampuan dari teknologi untuk mempermudah manusia dalam membalas pesan, maupun melakukan tugas lainnya. Salah satu bot yang sedang marak didiskusikan di kalangan para pendidik adalah tentang Bot Menulis. 

Fenomena Bot Menulis

Bot Menulis ini berada di sebuah aplikasi Telegram, yang fungsinya adalah membuat sebuah tampilan tulisan tangan di atas sebuah buku tulis dari teks yang ditulis dan dikirim lewat kolom pesan. Murid bisa menuliskan sebuah teks panjang dengan perintah/magernulis, kemudian robot akan mengirimkan hasil gambar sebuah buku tulis berisi teks panjang tersebut dengan tulisan yang sangat rapi. Buku yang disajikan pun beragam dari tampilan buku folio hingga buku 2 lembar. Jika tidak jeli, maka guru akan melihat bahwa tulisan tersebut adalah tulisan murid. 

Baca juga: Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

Fenomena ini menimbulkan dua reaksi yang berbeda. Guru yang berprasangka buruk akan cenderung menyalahkan murid, yang berpikir guru bisa dibodohi dan menunjuk bahwa fenomena ini karena kemalasan murid. Kemudian, akan cenderung menyalahkan teknologi yang sudah menimbulkan kebodohan di kalangan murid. Namun, guru yang merdeka belajar justru akan menjadikan fenomena ini sebagai bahan evaluasi dan refleksi pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilakukan oleh para guru.

Refleksi Guru

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan refleksi guru. Pertama adalah apakah selama ini guru hanya memberikan tugas menulis saja, sehingga murid akhirnya memilih untuk memakai bot karena tidak mau memegang pena lagi. Sebagai guru, kita bisa melihat dan menggunakan aktivitas murid di rumah sebagai pendukung penugasan bahkan asesmen. Hasil tugas bukan hanya tulisan saja, tetapi bisa beragam dari membuat infografis dan lain sebagainya.  

Kedua, bagaimana selama ini bentuk instruksi guru pada tugas-tugas yang diberikan murid, apakah hanya menjelaskan tentang sesuatu atau menggali tentang sebuah konsep dengan menggunakan sumber daya di lingkungan rumahnya. Jika instruksi tugas lebih kepada pemberdayaan murid di lingkungannya, maka murid akan lebih termotivasi dan tidak hanya terpaku pada harus menulis. Apalagi jika bentuk hasil tugas bisa disesuaikan dengan profil murid, apakah menyukai bentuk tulisan, grafis, atau video.  

Baca juga: Interpretasi: Pengertian, Tujuan, dan Macam-macamnya

Pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini secara tidak langsung memberikan hikmah yang besar dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru dalam merefleksikan pembelajarannya selama ini apakah sudah bermakna dan membuat murid belajar. (TAF)

Leave A Reply

Your email address will not be published.