Berita Nasional Terpercaya

Kesaksian Orang-orang Dekat Rinaldi, Korban Mutilasi Kalibata City

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Korban mutilasi, Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City Jakarta merupakan sosok pribadi yang baik dan penyayang. Hal ini diungkapkan oleh pamannya, Hutabarat yang merupakan suami dari adik Ibu Almarhum di rumah duka Nologaten Sleman, Jumat (18/9).

“Sejak lahir di sini, anaknya baik sekali. Orangnya penyayang. Sejak kecil kumpul sama saya,” ujarnya. 

Hutabarat mengatakan Almarhum sering pulang ke rumahnya di Nologaten, “minimal pulang 2 sampai 3 hari. Kalau pulang, jalan-jalan sama keluarga besar, makan-makan. Terakhir pulang Desember,” katanya.

Pria lanjut usia ini tak memungkiri Renaldi merupakan sosok yang cerdas atau pintar. “Dia dari UGM kan dapat beasiswa beberapa kali ke Jepang, S2 dan S3. S3 tidak diselesaikan. Dia lalu bekerja di perusahaan swasta Jepang,” ujarnya. 

Hutabarat menyampaikan Almarhum ini statusnya sudah menikah. “Istri sah ya. Kemarin kayaknya ada kerenggangan, tapi tidak tahu persis kayaknya baik-baik saja. Istrinya kan terbang, kerja pramugari,” tuturnya.

“Istrinya sudah pernah ke sini, tidur ke sini (rumah duka di Nologaten-red),” imbuhnya.

Terkait hobi, Hutabarat menyebut Almarhum ini menyukai olahraga, terutama main samurai. “Kan ngambil Sastra Jepang,” katanya. 

Soal dekorasi kamarnya yang bernuansa Jepang, pamannya ini menjawab waktu masih kuliah kentara sekali seperti gantung samurai di dinding kamar.

Sedangkan, Purwoko (45) Ketua RW 04 Nologaten mengatakan terkait pemakaman masih menunggu hasil tes DNA. “Katanya dari pihak keluarga hari ini, tapi jamnya tidak tahu. Perjalanan darat dari Jakarta ke sini,” ucapnya.

“Hasil koordinasi pengurus dengan pihak keluarga, akan disholatkan sebentar lalu dimakamkan di Sasana Laya Nologaten. Itu (jenazah-red) datang, kita menyiapkan tenda di lapangan itu, ya nanti sebagai tempat untuk disholatkan,” imbuhnya.

Proses pemakaman di lapangan, lanjut Koko, sapaan akrabnya karena di dalam rumah duka kurang memungkinkan selain menerapkan protokol kesehatan.

Koko pun menjawab ia mengenal Almarhum ini karena pemuda di Dusun Nologaten sekitar 5 sampai 7 tahun yang lalu. “Aktif di Karang Taruna di RW 04, bahkan terlibat membuat eko wisata Nologaten. Orangnya baik, supel, dan pintar. Sesrawungannya baik,” tuturnya.

“Dia (Rinaldi-red) kuliah terus ke Jepang agak terputus” imbuhnya. 

Koko menyebut untuk orangtuanya, sosok Ibunya aktif di pengajian, sedangkan untuk sosok ayahnya, dulu menjadi guide wisata, tapi sekarang tidak tahu bekerja sebagai apa. Pak RW ini pun meyakini Almarhum pintar bahasa, turun bakatnya dari bapaknya. “Almarhum ini anak pertama, adiknya ada tiga, cowok, cowok, cewek,”katanya.

Sementara itu, Erni, seorang pelayat, teman Ibu Almarhum sama-sama dari alumni SD Muhammadiyah Sapen mengatakan korban merupakan sosok pintar dan tahu balas budi kepada orangtua. “Pokoknya dia anak kebanggaan untuk contoh-contoh adiknya. Sekolah ke Jepang, orangtuanya tidak membiayai karena beasiswa, mandiri dia itu,” ujarnya.

“Ibunya itu jualan kue keliling, ambil kulakan, terus dijual di sekolah-sekolah dan mengurus pengajian majelis taklim, seperti jadi MC atau koordinator mengumpulkan seperti zakat,” tutupnya.

Diketahui, Almarhum Rinaldi ini bekerja di PT Jaya Obayashi, sebuah perusahaan kontraktor Jepang. Ia menjabat sebagai Manajer HRD. (jat

 

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.