Berita Nasional Terpercaya

Libur Akhir Tahun, Dispar DIY Ingatkan Destinasi Wisata Cek Sarana Prokes

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadikan pengalaman di libur dua longweekend sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk menghadapi Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Evaluasi ini penting dilakukan karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19 sehingga bisa mengambil langkah-langkah antisipasi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan libur akhir tahun 2020, tidak terlalu panjang, tapi euforia para wisatawan tentu punya ekspektasi sendiri. “Kita pun banyak belajar dari pengalaman libur dua longweekend beberapa waktu lalu. Keberhasilan dari dua longweekend kemarin akan kita jadikan bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja sektor pariwisata agar menggeliatkan lagi ekonomi di Yogyakarta,” jelasnya, Jumat (5/12/2020). 

Selama masih masa tanggap darurat, Singgih mengatakan, pihaknya akan terus mengirimkan surat edaran ke destinasi dan usaha pariwisata untuk mengingatkan kembali pada destinasi untuk peningkatan kewaspadaan kepada Covid-19. “Kami menekankan terkait naiknya terkonfirmasi positif Covid-19, kami menekankan kembali pentingnya implementasi protokol kesehatan (prokes) secara konsisten,” ujarnya.

“Di Libur Nataru, kita menyiapkan diri kembali dari sarana prasarana. Lihat kembali dari wastafelnya, apakah ada yang rusak, stok handsanitiser dan Thermogun. Untuk sarana prasarana cuci tangan, saya kira sudah cukup,” imbuhnya.

Singgih juga terus mendorong untuk penggunaan teknologi aplikasi Visiting Jogja. “Kami dorong untuk melakukan reservasi secara online karena punya keuntungan yang banyak, seperti tidak perlu antri di loket, semua data terpindai dengan baik, dan membantu pemerintah dalam tracing dan tracking,” bebernya.

“Untuk pembayaran cashless juga sudah dibantu Bank Indonesia dan BPD DIY dengan QRISHnya.Untuk SDM, akan dilihat kembali, apakah perlu ditambah atau tidak,” imbuhnya.

Ia mengatakan saat ini sudah ada 97 destinasi wisata yang terdata di Visiting Jogja. “Untuk memberikan kepercayaan bagi destinasi dan wisatawan, kami juga sudah lakukan verifikasi penerapan protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah dan kota dengan pedoman dari provinsi. Ditambah dengan adanya sertifikasi dari Kementerian Pariwisata tentu akan menguatkan apa yang sudah kita dilakukan,” paparnya.

“Sudah verifikasi telah melaksanakan protokol kesehatan dan ditambah label lagi dengan sertifikasi. Saya kira akan menguatkan lagi dan menambah kepercayaan sehingga wisatawan tidak ragu-ragu mengunjungi atau menggunakan layanan usaha pariwisata Yogyakarta,” imbuhnya. 

Singgih mengatakan untuk usaha pariwisata dan destinasi di Yogyakarta yang sudah telah lolos verifikasi protokol kesehatan dan sertifikasi, cukup banyak. “Nanti akan dibuktikan dengan adanya stiker dan plakat,” katanya. 

Di dalam data Visiting Jogja, untuk wisatawan yang datang, Singgih mengurutkan peringkatnya. “Nomor satu, wisatawan dari DIY. Nomor dua, Jawa Tengah. Nomor tiga, Jawa Timur. Nomor empat, Jawa Barat. Nomor lima, Jakarta,” rincinya.

“Saya imbau kepada wisatawan kalau merasa sakit, jangan pergi dulu. Lebih baik di rumah dulu. Kalau sudah merasa sehat, baru nanti pergi,” tutupnya. (jat

Leave A Reply

Your email address will not be published.